
Palembang, KoranSN
Empat tersangka pengrusakan Kapel atau Gereja Santo Zakaria di Dusun II Desa Mekar Sari Kecamatan Rantau Alai Kabupaten Ogan Ilir (OI) dibekuk pihak kepolisian Polda Sumsel dan Polres OI. Demikian Dikatakan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumsel, Kombes Pol Arison Hendra, Minggu (18/3/2018).
Diungkapkan Arison Hendra, adapun keempat tersangka tersebut yakni; Yono, Pahri, Wahri Tiara dan Wahri Compong. Keempat tersangka tersebut ditangkap di lokasi berbeda.
“Awalnya polisi menangkap tersangka Yono yang saat itu berada tak jauh dari lokasi kejadian. Kemudian dilakukan pengembangan hingga ditangkap tersangka Pahri, Wahri Tiara dan Wahri Compong di Bangka,” ungkapnya.
Menurutnya, saat ini keempat tersangka masih dalam pemeriksaan untuk mengetahui motif dari pengrusakan Gereja Santo Zakaria di OI.
“Masih kami periksa tersangkanya dan masih di BAP (Berita Acara Pemeriksaan). Untuk itulah kami belum dapat sampaikan motif para tersangka melakukan pengrusakan terhadap gereja tersebut,” ujarnya.
Lebih jauh dikatakannya, dari hasil penyelidikan diduga ada 10 orang pelaku yang melakukan pengrusakan di Gereja Santo Zakaria. Dari itulah hingga saat ini polisi masih melakukan pengembangan.
“Dari pelaku yang diduga berjumlah 10 orang itu, baru empat orang yang ditangkap. Jadi kami masih terus kembangkan kasusnya,” tandasnya.
Diberikatakan sebelumnya, Kapel Santo Zakaria yang merupakan rumah ibadah umat Kristiani di Dusun II Desa Mekar Sari Kecamatan Rantau Alai Kabupaten Ogan Ilir, Kamis dini hari (8/3/2018) dirusak orang tak dikenal.
Petrus (35), selaku umat Kristiani di Dusun II Desa Mekar Sari Kecamatan Rantau Alai Kabupaten Ogan Ilir megatakan, bahwa pelaku datang dengan mengendarai sepeda motor berboncengan.
“Pelaku lebih dari empat orang datang dengan empat sepeda motor, membawa pukul godam lalu merusak pintu dan jendela,” katanya.
Sementara Kapolda Sumsel, Irjen Pol Zulkarnain Adinegara mengaku terpukul dengan adanya kejadian tersebut. Untuk itulah Kapolda memerintahkan anggotanya untuk segera melakukan penyelidikan guna menangkap para pelaku pengrusakan tempat ibadah tersebut.
“Saya terpukul, tiba-tiba di sana (Ogan Ilir) ada yang merusak tempat ibadah,” kata Kapolda.
Diungkapkan Kapolda, dengan adanya kejadian tersebut dirinya meminta agar masyarakat tidak terprovokasi dan jangan percaya dengan isu-isu dan informasi yang tidak benar selain hasil penyelidikan dari pihak kepolisian.
“Kejadian ini kami selidiki dan saya sudah perintakan Direktur Intelkam Polda Sumsel, Kapolres dan Kapolsek setempat untuk menyelidiki secara intensif. Jadi masyarakat jangan khawatir, serahkan kepada pihak kepolisian. (ded)

