
Palembang, KoranSN
Setelah tujuh hari dilakukan pencarian, Samsul Ismail alias Otok (37), Minggu (19/4/2020) pukul 10.25 WIB ditemukan Tim SAR Gabungan sudah dalam kondisi meninggal dunia.
Jenazah penambangan pasir ini sebelumnya dinyatakan hilang tenggelam di Sungai Musi, Jumat lalu (10/4/2020) usai jatuh ke sungai lantaran terpeleset saat memperbaiki kapal tongkang pasir.
Kepala Kantor Basarnas Palembang, Hery Marantika mengatakan, jenazah korban pertama kali ditemukan oleh masyarakat yang sedang beraktivitas di Sungai Musi. Dimana saat itu warga melihat mayat terapung di Sungai Musi dengan ciri-ciri seperti korban Samsul Ismail.
Masih dikatakannya, melihat adanya mayat tersebut kemudian warga melapor ke Tim SAR Gabungan hingga petugas mendatangi lokasi penemuan.
“Jenazah korban ditemukan mengapung di Sungai Musi, sejauh 3,80 Km ke arah timur laut dari lokasi kejadian,” katanya.
Menurutnya, adapun Tim SAR Gabungan yang mengevakuasi jenazah korban terdiri dari Tim Rescue Basarnas Palembang, ABK KN SAR Setyaki dan petugas Pos Polair Muara Kumbang.
“Setiba di lokasi, petugas langsung melakukan proses evakuasi terhadap korban. Dalam evakuasi ini Tim Rescue Basarnas Palembang menggunakan Baju Hazmat guna mengantisipasi penyebaran pandemi Covid-19 yang kini sedang mewabah di wilayah Palembang. Hal Ini dilakukan sesuai protokol kesehatan yang mana saat melaksanakan evakuasi harus dilakukan sesuai protokol kesehatan,” ungkapnya.
Dilanjutkannya, setelah dievakuasi jenazah korban langsung dibawa ke rumah duka di Lorong Sadar Jaya RT 13 RW 006 Kelurahan Tangga Takat Kecamatan SU 2 Palembang.
“Jadi, untuk jenazah korban telah kami serahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan,” tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, korban Samsul Ismail, Jumat lalu (10/4/2020) hilang tenggelam di Sungai Musi seusai terpleset dan jatuh ke Sungai Musi tepatnya di kawasan perairan Sei Lais Kalidoni Palembang. Adapun titik koordinat lokasi kejadian, yakni 2°58’58.72?S 104°50’13.62?E atau berjarak 19,4 Km dari KKP Palembang. (ded)

