Penembakan ini terjadi di area masjid yanga ada desa itu, saat keluarga kedua pihak hendak berdamai karena sebelumnya Sinta dan Iin pernah terjadi cekcok dan pemukulan. Perdamaian difasilitasi perangkat desa.
Kades Sungai Ceper, Kaharno, Selasa (24/11/2020) menerangkan, penembakan dipicu emosional pelaku yang tidak terima karena saat perdamaian hanya dihadiri tiga orang dari perwakilan keluarga korban. Damai dilakukan karena sebelumnya Sinta telah memukul Iin menggunakan tas sehingga dilakukan visum.
“Pelaku keluar dari masjid dan sempat pulang ke rumah, dan tidak berselang lama pelaku datang lagi sambil memaki-maki pihak keluarga korban dan mengatakan pihak keluarga Sinta tidak menghargai keluarga Iin,” urai Kades. HALAMAN SELANJUTNYA>>
