
Banyuasin, KoranSN
Harapan Kabupaten Banyuasin untuk meraih penghargaan Adipura kembali gagal. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Banyuasin, Syahril A Rachman, Senin (14/1/2019) mengatakan, Pemkab sudah berupaya maksimal untuk mendapatkan penghargaan di bidang kebersihan tersebut.
“Pemkab sudah berupaya semaksimal mungkin, tapi tahun ini belum berhasil mendapatkan penghargaan Adipura. Untuk mencapai itu, perlu kerjasama lintas stakeholder,” kata Syahril.
Menurutnya, untuk mendapatkan penghargaan Adipura tidak semudah membalikan telapak tangan, karena beberapa indikator harus terpenuhi, seperti pasar modern di Pangkalan Balai tidak ada terminal, seharusnya itu ada karena masuk dalam syarat penilaian, begitu juga standar TPA.
“Penilaian tidak hanya difokuskan kepada bidang kebersihan saja, selain itu berkaitan erat dengan bidang dinas lainnya guna memenuhi penilaian mereka, misalnya rumah sakit dan sarana kebersihan pemukiman masyarakat,” jelas dia.
Dikatakannya, beberapa tahun yang lalu, Banyuasin pernah mendapatkan penghargaan berupa piagam Adipura.
“Kita pernah hanya mendapat piagam saja, tapi tidak bertahan seterusnya penilaian Adipura Banyuasin menurun,” terang dia.
Sementara itu, Bupati Banyuasin H Askolani mengatakan, terkait dengan kegagalan meraih penghargaan di bidang kebersihan tersebut, dia menyadari kalau Kabupaten Banyuasin belum layak mendapatkan penghargaan itu.
“Karena masih banyak yang akan dibenahi fasilitas yang mendukung pembangunan di bidang kebersihan dan pendukung lainnya, dan anggaran yang dikeluarkan tidak sedikit. Kami sadar betul belum fokus perbaikan ke Adipura tapi fokus untuk meningkatkan kesejahteraan masyatakat,” kata dia.
Setelah ini selesai lanjut Askolani, dia optimis penghargaan Adipura dapat diraih oleh Kabupaten Banyuasin. “Masih butuh waktu satu sampai dua tahun lagi kalau kita ingin mendapat penghargaan Adipura,” pungkasnya. (sir)