BPBD Sigi sudah membentuk banyak desa tangguh bencana dan tersebar di hampir semua wilayah rawan bencana banjir dan longsor di Kabupaten Sigi.
BMKG Pusat dan daerah juga telah mengumumkan akan adanya potensi banjir di sejumlah daerah dan Sulteng, yang termasuk kategori siaga banjir.
Kabupaten Sigi harus terus berupaya untuk mengurangi resiko dampak dari bencana alam dengan menjaga kelestarian hutan dan alam.
“Hutan harus dijaga, bukan dirusak, sebab hutan dan alam pun bisa marah. Jika hutan marah, maka musibah pun bisa terjadi dan menimbulkan kerugian besar bagi kita semua,” kata Kepala BPBD Kabupaten Sigi, Asrul.
Musibah banjir yang terjadi di beberapa daerah di Tanah Air, termasuk di Kabupaten Tojo Una-Una, Sulteng, harus dijadikan pelajaran bagi kita semua untuk tetap waspada dan ramah lingkungan.
Salah satu upaya yang bisa dilakukan dalam menjaga kelestarian alam adalah memelihara dan memperlakukan hutan dengan baik. (Antara/ded)
