
Chicago, KoranSN
Emas terangkat hampir 1,75 persen pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), mencatat keuntungan untuk hari ketiga berturut-turut ketika ekspektasi kenaikan inflasi memicu kekhawatiran valuasi ekuitas dan mendorong investor menuju logam safe-haven, sementara dolar AS yang lebih lemah memberikan dukungan lebih lanjut.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman pada bulan April di divisi COMEX New York Exchange, melonjak 31 dolar AS atau 1,74 persen menjadi ditutup pada 1.808,40 dolar AS per ounce. Akhir pekan lalu, Jumat (19/2/2021), emas berjangka menguat 2,4 dolar AS atau 0,14 persen menjadi pada 1.777,40 dolar AS.
Emas berjangka naik 2,2 dolar AS atau 0,12 persen menjadi 1.775,00 dolar AS pada hari Kamis (18/2/2021) setelah terpuruk 26,2 dolar AS atau 1,46 persen menjadi 1.772,80 dolar AS pada hari Rabu (17/2/2021),dan anjlok 24,2 dolar AS atau 1,33 persen menjadi 1.799,00 dolar AS pada hari Selasa (16/2/2021).
“Kami melihat aliran investasi ke emas karena pelaku pasar semakin cemas tentang kenaikan suku bunga riil yang dapat memengaruhi valuasi ekuitas,” kata ahli strategi komoditas TD Securities Daniel Ghali menunjuk pada kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS. HALAMAN SELANJUTNYA>>
