
PALI, KoranSN
Harga cabai merah di Pasar Inpres Pendopo kecamatan Talang Ubi Kabupaten PALI mengalami lonjakan kenaikan. Terpantau, cabai merah yang semula hanya berkisar Rp 60.000,00 per kg kini naik menjadi Rp 80.000,00 per Kg.
Kondisi inipun telah berlangsung sejak satu pekan terakhir.
Tak ayal, mahalnya harga cabai merah membuat sejumlah ibu rumah tangga dan pengusaha warung makan di Pendopo mengeluhkan kondisi tersebut.
Seperti yang disampaikan oleh Indrawati (27), ibu rumah tangga asal Kelurahan Talang Ubi Timur. Dari keterangannya, akibat harga cabe merah yang naik membuat dirinya mengurangi penggunaan cabai merah.
“Padahal suami saya suka makan pedas, akibat harga cabe merah yang mahal membuat saya tidak bisa masak-masakan yang disukai suami saya. Karena, harganya terlampau mahal. Belum lagi harus memenuhi kebutuhan rumah tangga yang lain, seperti beras, bayar listrik, tagihan air PAM, dan lainnya,” keluh ibu satu orang anak itu.
Selain ibu rumah tangga, tampak pedagang warung makan juga terkena imbas dari mahalnya cabai merah. Bahkan, sebagian terpaksa menaikkan harga makanan yang dijual untuk menghindari kerugian.
“Tepakso kami naikke harga lauknya mas, karena kalau tidak naik, nanti kami yang rugi. Karena, bagi kami, cabe sudah seperti kebutuhan pokok, hal itu disebabkan lauk pauk yang kami jajakan menggunakan cabe merah ketika memasak,” kata Sopian (46) pedagang warung makan yang ada di Kecamatan Talang Ubi.
Sementara itu, dari penuturan Sobri salah satu pedagang cabai merah di Pasar Tradisional Pendopo mengaku,p bahwa tingginya harga cabe merah disebabkan stok cabai terbatas.
“Harga belum bisa stabil, kami juga mengikuti harga dari agen cabai,” ungkapnya. (ans)