

Pada awal pekan, rupiah melemah terhadap dolar AS karena kenaikan imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS ke kisaran 1,39 persen. Pagi ini, yield obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun terlihat menurun ke 1,36 persen.
“Kalau sentimen berlanjut, mungkin penguatan rupiah bisa lebih dalam,” ujar Ariston.
Ariston memperkirakan rupiah pada hari ini akan bergerak di kisaran Rp14.050 per dolar AS hingga Rp14.130 per dolar AS.
Pada Senin (20/2/2021) lalu, rupiah ditutup melemah 53 poin atau 0,37 persen ke posisi Rp14.118 per dolar AS dari posisi penutupan hari sebelumnya Rp14.065 per dolar AS. (Antara/ded)