Dia menyebut, komoditas kedelai lokal bisa tumbuh dengan baik namun kalah bersaing dengan kedelai impor, begitu juga dengan bawang putih. Untuk itu dia menginturuksikan Kementerian Pertanian agar melakukan tanam dalam jumlah yang besar untuk melawan komuditas impor tersebut.
“Carikan lahan yang luas. Jagung juga. Ini yang akan menyelesaikan masalah,” papar Presiden.
Jokowi juga menyinggung pupuk yang subsidinya mencapai Rp 33 triliun tiap tahunnya. Namun sama sekali tidak memberikan efek positif terhadap peningkatan produksi.
“Pupuk berapa tahun kita subsidi, angkanya mencapai Rp 33 triliun. Kembaliannya apa? Apa pertanian kita naik? Kembalinya itu yang penting. Rp 330 triliun untuk 10 tahun. Angka itu besar sekali. Tolong dievaluasi, artinya ada yang salah. Itulah cara-cara pembangunan kita yang hendak kita tuju. Sekala luas, teknologi pertanian, harga yang kompetitif. Saya minta betul-betul di lapangannya. Provinsi kita dorong harus ada lompatan,” tandasnya. (awj)
