
Muratara, KoranSN
Sejumlah tokoh masyarakat dan tokoh agama Desa Lawang Agung, Kecamatan Rupit, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) menghentikan pembangunan Masjid Asy Suhada, Selasa (19/11/2019).
Mereka menilai peningkatan pembangunan Masjid Asy Suhada tidak sesuai dengan keputusan musyawarah desa dengan tetua serta tokoh Agama dan tokoh masyarakat Desa Lawang Agung.
Wakil Ketua pengurus Masjid Asy Suhada Desa Lawang Agung, Lukman mengatakan, peningkatan pembangunan Masjid Asy Suhada ini pernah dilakukan musyawarah, namun dalam keputusan itu hanya pembangunan tempat wudhu dan toilet, sedangkan peningkatan pembangunan tempat imaman tidak pernah dilakukan.
“Hal itu penting mengingat tempat imaman sholat kuncinya harus mengarah pada kiblat yang tepat. Sedangkan sekarang belum tahu arah tujuan peningkatan pembangunan tempat imam masjid ini,” katanya.
Ia membenarkan jika ada pergeseran arah kiblat, namun tidak harus merubah tempat imam dan cukup memutarkan arah sajadah saja.
“Pembangunan masjid ini menggunakan anggaran APBD Kabupaten Muratara tahun 2019 sebesar 800 juta rupiah,” beber wakil Ketua Masjid Asy Suhada ini.
Hal yang sama juga dikatakan salah satu tokoh masyarakat Desa Lawang Agung, H Yunus. Ia mengaku sedih melihat perubahan tempat imaman Masjid Asy Suhada.
Menurutnya, semestinya tempat imaman tidak perlu dilakukan perubahan begitu signifikan, namun cukup melakukan pergeseran sajadah imam saja.
“Saya sedih melihat kondisi masjid ini, dari tahun 90 aku ikut membesarkan masjid ini tapi sekarang ada perubahan. Kita tidak jadi masalah jika Masjid ini dibangun tapi tetap budayakan musyawarah, ini tidak ada lagi rembukannya kepada tetua disini sebab pembangunan masjid itu perlu musyawarah dengan para orang tua terutama toko agama,” ungkapnya.
Sementara itu, salah seorang tukang Masjid Asy Suhada Desa Lawang Agung, yang namanya tidak mau disebutkan mengaku tidak tahu hal itu karena mereka hanya bekerja kepada pihak pemborong (rkanan).
“Kami hanya menjalankan pekerjaan dan petunjuk dari pemborong, soal letak untuk imaman kami tidak tahu,” pungkasnya. (snd)