
Empat Lawang, KoranSN
Lagi, Polres Empat Lawang bersama Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Empat Lawang, yang juga melibatkan TNI kembali berhasil menemukan ladang ganja seluas sekitar satu hektar dan sebanyak 600 batang ganja, di Desa Muara Aman Kecamatan Pasma Air Keruh (Paiker), Senin (25/1/2016).
“Sebelumnya jajaran poles empat lawang dan BNNK empat lawang behasil menemukkan ladang ganja di Talang rena Desa Babatan Kecamatan Lintangkanan seluas 1,2 hektar yang suda siap panen, Jum’at (15/1), beberapa waktu lalu,” kata Kapolres Empat Lawang Rantau Isnur Eka SIK.
Diungkapkan Kapolres, ladang ganja yang kembali ditemukan ini berkat informasi yang diberikan dari masyarakat. “Ladang ganja seluas sekitar satu hektar sudah ada yang siap panen, dengan tinggi sekitar satu meter Lebih,” ungkapnya.
Dikatakannya, dalam penggerbekan ladang ganja tersebut, pihaknya berhasil mengamankan seorang penjaga ladang ganja yang berinisail ‘CS’ (75), warga Desa Muara Aman.
“Saat kita melakukan penyergapan masih ada tersangka lainnya yang menjadi Target Operasi (TO) kita. Tapi tersangka tersbeut sudah tidak ada di tempat, kita harapkan mereka segera menyerahkan diri. Saat pengerbakan, ‘CS’ berada di lokasi namun dirinya mengaku baru menjaga pondok tersebut jadi status ‘CS’ saat ini baru sebagai saksi,” terangnya sembari mengungkapkan dengan ditemukan ladang ganja tersebut, tidak menutup kemungkinan masih ada potensi ladang ganja yang lainnya di Kabupaten Empat Lawang.
Sementara itu, anak kandung ‘CS’, tampak histeris saat melihat ‘CS’ diamankan pihak Polres Empat Lawang dan BNN Kabupaten Empat Lawang. “Jangan bawa bapak saya, dia tidak bersalah bukan bapak saya yang menanam ganja itu,” pintanya seraya memengang tangan anggota.
Sedangkan ‘CS’ mengaku, baru tiga hari menjaga pondok di ladang ganja tersebut. “Sumpah saya hanya menjada pondok itu, karena sakit saya tidur di pondok itu, dak kuat, Nak bolak-balik,” ujarnya.
Diakuinya, ladang ganja tersebut milik menantunya. Karena disamping lahan ladang ganja tersebut, ada kebun miliknya. “Bapak ni numpang tidur be di pondok milik menantu itu, karena di kebun bapak tidak ada pondoknya,” pungkasnya. (foy)


