10.000 Warga China Telantar di Perbatasan dengan Myanmar





Kepulangan ribuan warga China itu ternyata tidak berlangsung mulus. Mereka terjebak dalam antrean panjang di pos perbatasan karena protokol kesehatan ketat yang diterapkan oleh otoritas China.

“Hanya seratus orang per hari yang diizinkan melintas pos perbatasan Ruili. Mereka harus menunjukkan hasil tes PCR. Yang positif langsung dikirim ke fasilitas perawatan khusus, yang negatif langsung karantina,” kata seorang petugas di Ruili sebagaimana dikutip Global Times, Minggu (3/10/2021).

Derasnya gelombang kepulangan warga China itu terjadi setelah pemerintah China meminta warganya di Myanmar untuk mendaftarkan identitas diri.

Baca Juga :   Sri Mulyani: Pengelolaan Energi Perlu Keterlibatan Banyak Kementerian

Kepada sejumlah media, pemerintah Ruili mengatakan bahwa regulasi baru tersebut dikeluarkan terkait situasi politik yang memanas dan kasus COVID-19 di Myanmar memburuk. HALAMAN SELANJUTNYA>>



Bagikan :

Publisher : Apriandi

Lihat Juga

Indonesia Terima Arca Buddha dari Thailand untuk Perkuat Kerja Sama

Jakarta, KoranSN Koordinator Staf Khusus Presiden RI AAGN Ari Dwipayana menghadiri acara penganugerahan Buddha Rupa …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

error: Content is protected !!