

Palembang, SN
Gubernur Sumsel H Alex Noerdin, Kamis (9/7) mengatakan, terdapat 10 persen jalan di Sumsel yang dinilai masih kurang baik. Untuk itu, agar menghindari kecelakaan lalulintas, dilokasi harus dipasang rambu-rambu lalulintas agar pengguna jalan dapat berhati-hati saat melintas.
“Memang masih ada 10 persen jalan yang masih kurang, namun jika dari jarak jauh sudah dipasang rambu lalulintas ‘berhati-hati’, insyalaah tidak terjadi kecelakaan. Sebab, semuanya tak tekejar menjelang Idul Fitri,” kata Gubernur usai memimpin gelar pasukan Operasi Ketupat 2015 di halaman Griya Agung Palembang.
Masih dikatakan Gubernur, pengemudi yang tak cakap atau ahli, pengemudi yang kelelahan, kendaraan yang tidak siap, faktor jalan, serta sarana dan prasarana merupakan faktor yang dapat mengakibatkan kecelakaan terjadi. Oleh karena itu, instansi terkait yang bertangungjawab, semuanya harus bersama-sama dapat mengantisipasinya.
“Angka kecelakaan di tahun 2014 sudah turun jumlahnya jika dibanding tahun 2013. Mudah-mudahan, di tahun 2015 ini angka kecelakaan dapat lebih turun dari tahun sebelumnya,” harap Gubernur.
Dilanjutkanya, mulai dari H-7 hingga H+7 lebaran untuk truk batubara dan kayu log dilarang milintas di jalan umum. “Kalau masih ada yang melanggar maka truk tersebut akan ditahan,” tegas Gubernur.
Sementara Kapolda Sumsel Irjen Pol Prof Iza Fadri mengungkapkan, gelar pasukan merupakan pengecekan kesiapan personel dan serana prasarana semua personel yang terlibat dalam operasi ketupat. Dalam operasi tersebut, Polda Sumsel mengerahkan 2/3 kekuatan.
“Setelah dilakukan gelar pasukan ini maka Polda Sumsel dan jajaran siaga satu. Bahkan semua anggota Polri tidak ada yang cuti,” kata Kapolda.
Masih dikatakan Kapolda, dalam pengamanan arus mudik lebaran untuk pengamanan di jalan lintas Sumatera, jalur lintas timur dan jalur lintas tengah ia telah mengintruksikan Kapolres setempat untuk menggeser polsek ke pos sementara yang akan dipersiapkan. Hal ini dilakukan, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak dinginkan saat warga melakukan mudik lebaran.
“Jadi, selain menyiagakan pos pengamanan dan pos pelayanan. Di jalur lintas kita juga menyiagakan pos sementara. Bahkan sejak jauh hari kita terus melakukan progam prioritas Polri yakni melakukan razia preman. Razia preman yang telah dilakukan tidak lain untuk menekan aksi kejahatan di jalanan, khususnya di jalur-jalur mudik lebaran,” ujarnya.
Lebih jauh Kapolda mengungkapkan, pihaknya akan menindak tegas apabila H-7 hingga H+7 masih ada kendaraan truk batubara dan kayu log yang masih melintas di jalan umum.
“Pemerintah kan telah melarang kendaraan tersebut melintas mulai dari H-7 hingga H+7. Jika masih ada yang melanggar kita tindak sesuai dengan humum yang berlaku yakni, dengan penilangan. Namun, saya rasa pengusaha pasti sudah tahu tentang larangan pemerintah ini, apabila masih dilanggar tentunya akan ada sanski dari pemerintah terhadap perusahaan tersebut,” pungkasnya.
Dalam gelar pasukan yang langsung dipimpin Gubernur Sumsel H Alex Noerdin tersebut diikuti oleh personel Polri, TNI, Dishub, Pol PP, serta instansi terkait yang telibat dalam operasi ketupat.
Selain melakukan pengecekan personel dan kesiapan sarana dan prasarana, Gubernur Sumsel juga menyematkan pita operasi ketupat secara simbolis.
Kemudian usai gelar pasukan, Gubernur melepas konvoi armada pengamanan yang dipimpin Dirlantas Polda Sumsel Kombes Pol Bambang Pristiwanto.
Konvoi kendaraan ini merupakan tanda dimulainya operasi ketupat tahun 2015.(ded/yun)


