
Palembang, KoranSN
Sebanyak 70 personel kepolisian Polda Sumsel yang merupakan tim gabungan yang dibentuk Kapolda Sumsel Irjen Pol Djoko Prastowo untuk memberantas premaniseme, Kamis pagi (4/2/2016) berangkat untuk menyisir jalan lintas hingga ke perbatasan Sumsel.
Demikian diungkapkan, Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol R Djarod Padakova, kemarin siang di Mapolda Sumsel.
Menurut Djarod, personel yang diberangkatkan merupakan tim gabungan dari anggota Brimob, Provos, Sabhara, dan Reserse dari Subdit III Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Polda Sumsel.
“Semua personel yang diberangkatkan dibekali senjata lengkap. Selain itu tim ini juga membawa 10 unit kendaraan roda dua, bus serta kendaraan Dalmas. Mereka diberangkatkan pagi tadi (kemarin) untuk menjalankan intruksi Kapolda Sumsel melakukan patroli jarak jauh yakni, ke jalan lintas hingga ke perbatasan Sumsel,” kata Djarod.
Dilanjutkannya, selain menyisir dan memberantas premanisme dan pemalak, tim gabungan dibentuk juga untuk memberantas pelaku kejahatan jalanan seperti; begal motor, jambret, curanmor, dan kejahatan jalanan lainnya.
“Lamanya perjalanan yang akan ditempuh yakni, satu minggu. Setelah tim gabungan kembali lagi ke Polda Sumsel maka personelnya akan diganti dengan anggota lainnya, lalu mereka kembali diberangkatkan untuk melakukan patroli jarak jauh,” ujarnya.
Diungkapkan Djarod, selama diperjalan, tim gabungan juga akan menertibkan parkir ilegal serta lokasi-lokasi yang bukan diperuntukan untuk memarkir kendaraan, sehingga menggangu arus lalulintas.
“Bahkan tim gabungan yang dibentuk Kapolda Sumsel ini juga akan melaksanakan tugas sebagai beck-up kewilayaan diseluruh Polres dan Polsek dijajaran Polda Sumsel,” tandasnya.
Sebelumnya Kapolda Sumsel Irjen Pol Djoko Prastowo telah menegaskan, sudah menjadi prinsip penegak hukum jika Polri dan TNI tidak boleh kalah dari para premanisme.
Dari itulah Kapolda berjanji akan memberantas premanisme di Sumsel dengan membentuk tim gabungan yang akan melakukan patroli jarak jauh.
“Dalam membersihkan premanisme ini awalnya kita bersihkan dengan cara baik-baik. Tapi jika tidak bisa maka kita lakukan dengan cara kekerasan. Semua premanisme di Sumsel kita bersihkan, termasuk preman di Pasar 16. Sebab saya memonitor perseteruan pengelolahan Pasar 16 dengan pihak ke dua yang terus ribut-tibut, kedepan saya tidak mau lihat lagi ada ribut-ribut jika masih maka premannya kita bersihkan, lihat saja nanti. Selain itu parkir liar yang saat ini terlihat seenakknya saja, itu juga akan kita tertibkan,” janji Kapolda. (ded)


