Pemprov Sumsel Bentuk Gerakan Pengendalian Karhutla

Rapat pembentukan Radalkarhutla yang berlangsung di ruang rapat Bina Praja Setda Sumsel.
Rapat pembentukan Radalkarhutla yang berlangsung di ruang rapat Bina Praja Setda Sumsel.

Palembang, KoranSN

Menindaklanjuti Rapat Koordinasi (Rakor) antisipasi kebakaran hutan dan lahan pada 22 Januari 2016 lalu, akhirnya Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan membentuk Gerakan Pengendalian Hutan dan Lahan (Radalkarhutla). Sebagai Koordinator yakni Gubernur Sumsel, H Alex Noerdin, Pangdam II/Sriwijaya, Mayjen Purwadi Mukson, besama Kapolda Sumsel, Irjend Joko Prastowo, menjadi Wakil Koordinator.

Menurut Staf Ahli Gubernur bidang Perubahan Iklim, Najib Asmani, Radalkarhutlah akan terdiri dari tiga sub koordinator. Yang pertama, sub koordinator Satgas pemberdayaan Masyarakat Desa Peduli Api dengan tugas pendidikan lingkungan/sosialisasi, pelatihan, pemberdayaan masyarakat, pemantauan hotspot, dan evakuasi. Yang kedua, sub koordinator satgas siaga darurat asap dengan tugas pengamanan teritorial, operasi (darat, laut/perairan, udara) dan kesehatan. Dan yang ketiga adalah sub koordinator satgas penegak hukum yang tugasnya sosialisasi penegakan hukum, evaluasi SOP Sapras dan Damkar, solusi konflik lahan, dan patrol.

“Belum ada provinsi lain yang membentuk satgas seperti ini, Sumsel menjadi yang tercepat di Indonesia mengantisipasi Karhutla. Ini menunjukkan bahwa Sumsel benar-benar serius mengatisipasi kebakaran hutan,” ungkap Najib usai Rapat Pembentukan Radalkarhutla yang berlangsung di Ruang Rapat Bina Praja Setda Sumsel, Jumat (19/2/2016).

Nantinya, pada 3 Maret mendatang diadakan launching yang dipusatkan di Griya Agung. Kegiatan ini akan dihadiri oleh sedikitnya 1.320 personil yang terdiri dari TNI, Polri, PMI, Satpol PP, Masyarakat Peduli Api dan lain-lain, serta 300-500 tamu undangan salah satunya Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) yang nantinya akan menuju Kabupaten OKI untuk melakukan penanaman pohon.

Sementara itu, Kepala Dinas Kehutanan Sumsel, Sigit Wibowo mengatakan, berdasarkan Inpres 2015 bahwa dana dari pusat akan disalurkan ke posko-posko pengendalian kebakaran. “Dana dari pusat akan diarahkan ke posko-posko setempat,” ungkap Sigit.

Baca Juga :   PDIP Sumsel Sembelih 9 Sapi Kurban

Ditambahkannya, pesawat Cesna yang akan digunakan untuk pemantauan memilki sensor khusus yang dapat memantau titik panas atau hot spot akan dioperasikan hingga akhir November mendatang.

“Pesawat Cesna yang digunakan akan memiliki sensor untuk mendeteksi titik panas yang berpotensi menimbulkan kebakaran, diusahakan akan beroperasi hingga akhir November mendatang,” tutur dia.

Rapat tersebut turut dihadiri Kapolres OKI, AKBP M Zulkarnain. Dia mengungkapkan, untuk mengantisipasi kembalinya kebakaran hutan di Kabupaten OKI pihaknya menyarankan saksi atau pelaku pembakaran dibawa ke Palembang. Tujuannya untuk segera dilakukan pemeriksaan forensik, sehingga menimbulkan efek jera.

“Kemarin ada keterlambatan penegakan hukum. Kami sarankan saksi dibawa ke Palembang, sehingga penyidik dapat bekerja dengan optimal dan dapat menimbulkan efek jera untuk perlaku,” pungkasnya. (ril)





Publisher : Anton Wijaya

Lihat Juga

Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni Fokuskan Penanganan Karhutla

Palembang, KoranSN Setelah dilantik oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian di Gedung Sasana …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

error: Content is protected !!