

BILA dulu menyusuri jalan di Kota Palembang begitu menyenangkan, karena jalanan yang bersih, tak ada sampah, hingga orang sangat takut atau segan untuk membuang sampah ke sembarangan. Warga membuang sampah pada tempatnya, dan jarang sekali menemukan sampah dibuang sembarangan dari dalam mobil.
Tetapi saat ini, tiba-tiba sangat sering menemui orang yang membuang sampah sembarangan dari kendaraan. Tentu saja melihat kondisi tersebut, bagi kita yang ingin menjaga kota Palembang, menjadi kesal. Sementara yang membuang sampah dengan mulusnya melintas dan melajukan kendaraannya.
Tak hanya itu saat ini begitu banyak pedagang kaki lima yang tiba-tiba muncul di pinggir jalan, pinggiran toko, tepi sungai. Bahkan warga tak segang untuk berjualan bensin eceran di jalan-jalan utama.
Ini adalah pekerjaan rumah utama bagi Pemkot dan tentunya warga Palembang. Harus dimulai dari lingkungan terkecil, keluarga, sekolah, RT. RW, kelurahan hingga kecamatan untuk memberikan pemahaman pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Citra Kota Palembang yang pernah meraih supremasi penghargaan sebagai kota terbersih harus dijaga dan dipertahankan.
Harus diberikan pemahaman yang mendalam untuk menjaga kebersihan dan tak membuang sampah sembarangan di tengah jalan. Bila perlu petugas Pol PP khusus ditempatkan untuk mengawasi kendaraan yang membuang sampah seenaknya. Untuk apa petugas kebersihan terus menyapu jalan, membersihkan sampah, menata taman-taman, tetapi kalau kebiasaan membuang sampah pada tempatnya tak ada. Harus ada sanksi bagi orang yang tak menghargai dan tak mau menjaga kota ini.
Selain itu, kalau dulu kotak-kota sampah tersedia di banyak tempat, kini hal itu tak seperti dulu. Intinya bagaimana mau buang sampah, kalau kotak sampahnya tak ada. Pertanyaannya kemana kotak-kotak sampah itu saat ini? Kalau memang rusak atau hilang, harusnya dinas terkait menganggarkan untuk membeli yang baru.
Tak hanya itu, tugas Pemkot dan perangkatnya makin berat, karena bila kita menyusuri anak-anak sungai kini banyak yang penuh dengan sampah. Ternyata kebiasaan membuang sampah di sungai masih terus ada dan berlanjut. Padahal kalau sungai-sungai terjaga kebersihannya, tentu sangat nyaman dan lingkungan otomatis menjadi indah.
Nah, tugas perangkat kelurahan dan kecamatan untuk memperbaiki kondisi ini. Kembalikan fungsi sungai seperti semula. Jangan sampai sungai dijadikan kotak sampah besar untuk membuang tumpukan material tak berguna, membuang sampah basah, membuang sampah plastik. Berikan pemahaman lagi di institusi terbawah tentang pentingnya menjaga fungsi sungai. (Agus Harizal)


