
TENTU sangat berat tugas untuk menjaga alam lingkungan Bumi Pertiwi yang maha luas ini. Tetapi bila punya itikad baik dan komitmen yang jelas, tentu muaranya akan sangat indah. Pembangunan bisa jalan selaras dengan lingkungan yang terjaga.
Harus disadari kita umat manusia hidup dari unsur-unsur lingkungan hidupnya. Ketika semuanya dirusak, dibabat, dibunuh, dapat dibayangkan kehidupan di alam bumi ini akan sengsara.
Sudah tak terhitung lagi kisah pilu tentang fauna yang dibunuh, diperjualbelikan, dan diperlakukan tak wajar. Begitu juga dengan soal hutan, sudah berjuta-juta hektar hutan dibabat, illegal logging, dan perambahan hutan dengan cara
Kita harapkan di tangan pemerintahan yang baru ini, kepedulian untuk menjaga alam dan lingkungan akan ditingkatkan. Menyatakan hal ini karena selama ini alam di Tanah Air sudah banyak yang rusak dan terganggu. Mulai dari beralihnya fungsi hutan menjadi perkebunan, perlindungan kepada satwa langka, menjaga sumber-sumber air, sampai menjaga pulau-pulau yang berada di lingkar perbatasan dengan negara lain.
Saat ini saja, banjir besar, tanah longsor dan banyaknya bencana alam melanda wilayah di Indonesia, salah satu penyebabnya karena pembabatan dan pembalakan hutan yang tak terkendali. Akibatnya diterima sekarang! Kerugian, nestapa, hilangnya jiwa, dan apa yang dibangun selama ini langsung rusak.
Di musin hujan ini, kerap kita mendengar banyak daerah yang banjir dan kadang bencana tersebut tak diduga sama sekali. Bahkan daerah yang diperkirakan aman dari banjir, nyatanya ikut tergenang.
Selama ini aksi perambahan dan pembabatan hutan di Bumi Pertiwi terus berlangsung, bahkan tidak saja hutan rakyat, namun hutan lindungpun juga dibabat oknum untuk mencari keuntungan individu dan kelompok.
Jelas lingkungan hidup adalah bagian yang mutlak dari kehidupan manusia. Lingkungan hidup tidak terlepas dari kehidupan manusia. Manusia mencari makan, minum, dan memenuhi kebutuhan lainnya dan ketersediaan atau sumber-sumber yang diberikan oleh lingkungan hidup. Jika alam dan lingkungan hidup kita rusak, tentu lingkaran ini akan terganggu.
Para pembalak hutan tidak pernah memikirkan dampak bencana alam seperti banjir bandang dan tanah longsor yang sudah sering terjadi.
Selama ini banyak alasan dari berbagai pihak untuk membuka lahan, salahsatunya untuk dijadikan lahan produksi. Tetapi tahukah, pembukaan lahan produksi selalu merusak lahan yang seharusnya dibiarkan.
Lahan yang dirusak antaralain sebagai daerah penyangga, penyerap air dan penahan banjir. Hutan lindung yang dibuka dan dibabat jelas menghilangkan fungsi hutan sebagai penyeimbang alam.
Menyedihkan sekali, hutan-hutan di Negeri Indonesia harusnya dijaga, tiba-tiba sudah tiada dan menjadi padang yang gersang. Atau seketika, kita sudah menemui bukit yang dulunya hijau telah berubah menjadi tandus.
Tak heran, saat ini banjir semakin sering terjadi sejalan dengan semakin luasnya pembukaan hutan untuk perkebunan
Daya dukung alam dan kemampuan alam yang tidak lagi seimbang membuat bencana alam sangat rentan terjadi. Mana bisa alam yang tandus menampung curahan air hujan yang begitu tinggi. Ya kita harus terima, kalau dibilang bencana datang karena ulah manusia sendiri. (Agus Harizal)


