
Baturaja, KoranSN
Betapa teganya pelaku, hingga Dodi Sugianto Bin Herman (16) siswa Kelas V Sekolah Dasar (SD) ini dibunuh lalu di kubur seadanya sekitar 500 meter dari rumahnya Jalan Km 6,5 Desa Kemelak Baturaja Ogan Komering Ulu.
Dodi ditemukan warga sekitar dalam keadaan tewas meregang nyawa, Jumat malam ( 26/2) setelah sebelumnya dinyatakan hilang oleh pihak keluarganya sejak Kamis siang (25/2/2016). Warga sekitar ahirnya menemukan jasad korban sudah dikubur oleh pelakunya berkedalaman sekitar 40 Cm dengan posisi miring ke kiri di dalam hutan belukar.
Usai ditemukan jasad korban langsung dievakuasi petugas ke ruang forensik RSUD Dr Ibnusutowo dan selanjutnya diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan. Menurut Brigpol Deni Arpan Babin Kamtibmas Kelurahan Kemalak Bindung Langit Baturaja Timur mengatakan, dirinya mendapat laporan dari ketua RT setempat jika ada warganya yang hilang. Sebagai Babin Kamtibmas Deni langsung mengajak Herman (55) orang tua korban untuk melapor ke Polres OKU.
Kemudian Deni mengambil inisiatif mengajak seluruh RT di keluarahan tersebut untuk bersama-sama melakukan pencarian korban, sebab kebiasaan Dodi berangkat dari rumahnya pukul 9.00 WIB pagi mampir di rumah temanya, lalu korban baru berangkat ke sekolah pada siang hari dan pulang menjelang Sore. Sebelum dinyatakan hilang menurut Deni, korban dikhabarkan mengajak temanya mancing tapi tidak ada yang ikut hingga korban pergi sendiri ke danau .
“Kebetulan sekitar 50 orang warga dari beberpa RT dibagi kelompok ikut melakukan penyisiran, rupanya regu RT Masraden yang mengarah ke dalam semak menemukan gundukan tanah masih baru dan mencurigakan, yang akhirnya di gali menggunakan tangan. Hasilnya menjelang Magrib, regu ini mendapati kaki dan tubuh korban sudah tertimbun seadanya. Petugaspun sigap dan melakukan evakuasi jasad korban,” katanya.
Lanjutnya, dari hasil Visum Etrevertum, korban Dodi diperkirakan sudah meninggal dunia lebih 12 jam sejak ditemukan, dengan luka bekas benda tumpul selebar 2 Cm di bagaian kepala sebelah belakang kanan. “Selain itu di muka korban juga ada bekas pukulan dan lutut sebelah kanan juga bekas kena pukulan. Dodi diperkirakan kehabisan darah setelah disiksa pelaku,” tandasnya.
Herman (56) orangtua korban hanya pasrah menyaksikan jasad anaknya terbujur kaku bahkan tampak beberpa orang guru korban juga berdatangan ke Rumah Sakit. Diakui Herman putra satu satunya itu tidak pernah menggangu orang, bicaranya tidak banyak. Herman yang tercatat warga Simpang tiga Bukit Ringgit RT 08 Rw 03 Kelurahan Kemelak Bindung Langit ini mengku, sebagai orang tua yang hidup pas-pasan dengan pekerjaan sebagai buruh pemecah batu jika ia tidak memiliki musuh atau berselisih dengan siapapun.
Kapolres OKU, AKBP Dover SIk MH melalui KSPKT Ipda Fausiah Tamal STk membembenarkan adanya penemuan jasad bocah SD. Ia menjelaskan kejadian ini berawal, Jumat (26/2) sekitar pukul 11.00 wib orang tua korban Herman (40) melapor ke Polres OKU. “Korban sebelumnya minta izin pergi memancing ke danau tidak jauh dari rumahnya hingga tidak pulang dan ditemukan telah meninggal dunia. Untuk pelaku pembunuh korban kini masih dalam penyelidikan petugas,” tegasnya. (had)


