
Palembang, KoranSN
Menulislah untuk kebaikan, setiap orang yang hendak menulis tentunya memiliki motivasi tersendiri, ada yang karena uang, popularitas, hobby dan lain sebagainya. Namun, niat menulis yang paling besar itu menulis karena Allah.
Demikian ungkapan Umi Laila Sari Editor Excellent Publishing salah satu pembicara dalam seminar kepenulisan Satu Menit Menjadi Penulis dan Bedah Buku Tak Ingin Membuatmu jatuh Cinta (TMJC) di Aula Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang, Minggu (28/2/2016).
“Menulis itu membangun peradaban, dengan menulis kita dapat menjadikan Indonesia itu Indonesia yang cerdas karena banyak menulis dan membaca,” ujarnya.Menurut Umi, jika menulis itu diniatkan karena Allah, tentunya dalam setiap tulisan seseorang itu akan ada sisi kebaikan dalam setiap tulisan yang mengajak kepada hal-hal yang positif.
“Nantinya ketika jadi penulis akan dapat uang, popularitas maupun teman, itu nomor dua yang paling utama niatkan menulis itu untuk kebaikan yang dapat memperbaiki moral bangsa,” tambahnya.Umi yang juga Penulis di Forum Lingkar Pena Sumatera Selatan (Sumsel) ini menuturkan perihal tahapan yang harus dilakukan jika ingin menjadi seorang penulis. Pertama niatkan dalam diri untuk menulis, banyak membaca, dan action.
“Kalau mau nulis itu ya tuliskan saja dulu apa yang ada dibenak, apa yang dipikirkan cobalah untuk dituangkan dalam tulisan dan buang rasa malas, untuk menjadi seorang penulis itu gak harus gelar sarjana atau kiyai dulu, maka menulislah sesibuk apapun sempatkan untuk menulis,” ujarnya.Dalam acara yang dimotori oleh Sriwijaya Public Speaker Community ini turut hadir pembicara lainnya Muhammad Devriansyah sekaligus penulis dari buku TMJC dan peserta yang terdiri dari masyarakat umum, mahasiswa dan pelajar.
Senada dengan Umi, Devriansyah menjelaskan untuk menjadi seorang penulis yang paling utama itu adalah niat. “Fokuslah pada masalah yang akan ditulis, banyak-banyaklah membaca buku sastra dan jangan menunda sebuah ide cerita yang didapat untuk dituliskan,” jelasnya.Ketua Pelaksana Ridho Putra Pratama Mahasiswa Universitas Sriwijaya (Unsri) berharap melalui acara ini dapat melahirkan penulis-penulis muda dengan karya tulis yang baik.
“Kami berharap hal ini dapat membangun potensi seorang penulis dari kota Palembang saya lihat sudah cukup banyak penulis, melalui acara ini kami ingin mengajarkan seperti apa menulis itu dan cara yang baik dan benar,” ujarnya.Salah satu peserta seminar Miftahul Jannah pelajar Madrasah Aliyah Negeri 3 Palembang mengungkapkan rasa senangnya dapat mengikuti pelatihan ini. “Setelah mengikuti seminar ini lebih yakin untuk menulis, sebelumnya kalau mau nulis mikir-mikir dulu karena bingung, sekarang sudah tau caranya kalau udah kepikiran ide menulis, ya tuliskan,” ujarnya sambil tersenyum. (janero)


