
Martapura, KoranSN
Sebanyak 36 senjata api rakitan (Senpira) berhasil diamankan dalam operasi Senpi Musi 2016 yang digelar selama 22 hari.
Dalam operasi Senpi Musi tersebut, selain senpira aparat kepolisian juga berhasil mengamankan sejumlah tersangka baik senpira maupn pengguna narkoba jenis sabu-sabu dan ekstasi.Dalam gelar tersangka dan barang bukti di halaman Mapolres OKU Timur, kemarin, disebutkan bahwa 36 senpira yang berhasil diamankan terdiri dari; 13 pucuk senpira laras pendek jenis revolver, empat pucuk senpira jenis FN Cipacing, dan 19 pucuk senpira laras panjang jenis locok.
Sedangkan untuk narkoba, polisi mengamankan sabu-sabu seberat 15,12 gram dan pil ekstasi sebanyak 1,5 butir.
“Untuk kepemilikan Senpira, tersangka yang kita amankan berjumlah enam orang. Sedangkan untuk kasus narkoba tersangka yang berhasil diamankan berjumlah delapan orang,” ungkap kapolres Saut P Sinaga didampingi Wakil Bupati OKU Timur Fery Antoni, Dandim OKU dan perwakilan kejaksanaan.
Menurut Kapolres, tahun 2016 pihaknya akan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk pembasmian tindak kejahatan, seperti begal dan pembasmian peredaran narkoba sehingga OKU Timur bisa menjadi kabupaten yang aman.”Kita akan terus berupaya untuk menjadikan OKU Timur sebagai daerah yang aman. Salah satu bentuk tindakan yang kita lakukan adalah dengan menyebarkan anggota disetiap lokasi untuk antisipasi dini segala macam bentuk tindak kejahatan. Dan itu sudah berhasil dengan digagalkannya beberapa perampokan,” katanya.
Selain itu, tindakan tegas yang akan diambil oleh pihak kepolisian dalam meningkatkan keamanan OKU Timur adalah dengan menembak ditempat pelaku kejahatan konvensional seperti begal atau grandong.Sedangkan Wakil Bupati OKU Timur Fery Antoni dalam sambutannya mengatakan, dalam memberikan rasa aman kepada masyarakat, pemerintah OKU Timur sudah memiliki sejumlah konsep dalah satunya dengan bekerjasama dengan instansi terkait seperti Mapolres, Brimob, Kodim Yon Armed, maupun Puslatpur.
“Konsep kita salah satunya adalah tindakan tegas. Yang salah satu bentuknya tidak akan ambil perduli siapa pelaku dan apa jabatannya. Semuanya ditindak tegas. Hal itu dilakukan agar masyarakat benar-benar menyadari bagaimana keseriusan pemerintah dalam menciptakan daerah yang aman dan nyaman,” kata Fery. (das)


