

Kayuagung, KoranSN
Selisih paham karena masalah sepele berakhir dengan adu fisik berdarah bahkan kematian masih saja terjadi di era modern saat ini, khususnya di dusun dan pedesaan.
Seperti yang terjadi di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), dalam 2 hari berturut terjadi dua perkelahian 1 lawan 1 antar warga di 2 desa dan waktu berbeda. Akibatnya, 1 orang yang kalah duel tewas dan 1 lagi masuk rumah sakit.
Pertama, warga bernama Zulkarnaen alias Pandak (52) warga Desa Pedamaran 1 Dusun 1 Kecamatan Pedamaran Kabupaten OKI tewas usai duel berdarah, Kamis sore (28/2/2019).
Juliyansyah alias Juli (37), warga Dusun IV Desa Pedamaran VI Kecamatan Pedamaran Kabupaten OKI merupakan lawan duel maut yang terjadi di rumahnya sekira pukul 17.30 WIB tersebut. Permasalahannya karena anak korban berselisih paham dengan kakak pelaku.
Kedua, duel berdarah justru dilakoni dua orang kakek berusia 72 tahun dan 62 tahun yang terjadi di perkebunan Desa Talang Cempedak Kecamatan Jejawi, Jum’at (1/3//2019). Korban bernama Abu Sama (62) warga Desa Lubuk Ketepeng Jejawi masuk RS karena luka bacokan parang.
Pelaku pembacokan bernama Agus Toni (72) warga Desa Talang Cepedak Dusun 4 Jejawi. Polsek Jejawi beberapa jam setelah kejadian telah mengamankan pelaku yang melakukan penganiayaan ini.
Kronologis kejadiannya, Jumat sore Polsek Jejawi mendapat informasi melalui telepon dari Kades Lubuk Ketepeng (Ningsih) bahwa telah terjadi perkara penganiayaan terhadap korban. Saat informasi tersebut disampaikan, korban sedang dibawa menuju RS Bari Palembang.
Kemudian anggota Polsek Jejawi dipimpin oleh Kapolsek Iptu I Made Oka S meluncur ke TKP melakukan cek di TKP (kebun karet yang berlokasi di Desa Talang Cepedak).

Usai dari TKP, anggota Polsek Jejawi di bawah pimpinan Kapolsek berkekuatan tiga personil mendatangi rumah pelaku lalu mengamankannya dan menyita barang bukti (sebilah parang besi) ke Polsek Jejawi untuk dilakukan pemeriksan.
“Dari keterangan tersangka, bahwa ia membenarkan kejadian tersebut. Pelaku melakukan penganiagaan berawal mereka sama sama berteduh di sebuah gubuk,” kata Kapolres OKI AKBP Donni Eka Syahputra SH SIK MM didampingi Kapolsek dan Paur Subag Humas Polres OKI Ipda Suhendri, Sabtu (2/3/2019).
Kemudian setelah hujan reda ketika mereka akan sama sama pulang untuk persiapan Shalat Jumat, saat pelaku akan mengecek pagar kebun dihampiri oleh korban dengan perkataan sinis, kemudian pelaku menyepak kaki korban sehingga korban jatuh.
Lalu pelaku menduduki korban dan memukul muka korban dengan tangan kanan yang mengepal 1 kali, kemudian pelaku merebut parang milik korban, saat korban berusaha berdiri pelaku mengayunkan parang ke arah korban yang mengenai leher belakang, kepala, kaki kiri yang mengakibatkan luka dan berdarah.
Kejadian tersebut disebabkan karena kedua belah pihak selama ini hubungannya kurang harmonis sejak lama, karena saling klaim kepemilikan lahan kebun.
“Kami sudah menggalang keluarga korban melalui Kades dan Tomas untuk tidak melakukan aksi balas dendam,”
ujarnya. (iso)


