Suara Nusantara Berkarya Untuk Negeri
Palembang, KoranSN
Sekda Pemprov Sumsel H Mukti Sulaiman memastikan, dari 12 lantai yang akan dibangun di pasar Cinde, 2 lantai diantaranya akan dikelola oleh Pemkot Palembang. Nantinya, akan diatur berapa kontribusi yang harus dibayar Pemkot Palembang ke Pemprov Sumsel selaku pemilik lahan.
Pasar Cinde akan dibangun menjadi pasar tradisional modern Cinde dengan 12 lantai oleh PT Magna Beatum melalui kerjasama Build Operate and Transfer (BOT) atau Bangun Guna Serah (BGS).
“Ke Pemkot tidak bagi hasil, tetapi mereka akan mengelola 2 lantai pasar Cinde, tetapi Pemkot harus membayar kontribusi ke Pemprov Sumsel sebagai pemilik lahan,” ujar Mukti usai menghadiri rapat bersama Panitia Khusus (Pansus) II DPRD Sumsel yang membahas BOT Pasar Cinde di ruang rapat Banggar DPRD Sumsel, Selasa (9/2/2016).
Ia mengatakan, penyerahan pengelolaan 2 lantai tersebut, setelah pembangunan yang dilakukan pihak ketiga selesai dilakukan. “Posisi dua lantai tersebut belum pasti, tetapi kemungkinan posisinya di lantai bawah. Ini masih akan kita bahas,” ujar Mukti.
Sementara itu, Ketua Pansus II DPRD Sumsel, Joncik Muhammad menuturkan, rapat bersama tim Pemanfaatan Aset Pemprov yang dihadiri Sekda Mukti Sulaiman, masih membahas hal mendasar, terutama soal landasar yuridis (hukum) pelaksanaan BOT Pasar Cinde.
Ia mengaku, ada beberapa hal yang menjadi fokus pembahasan, diantaranya pemastian status hukum kerjasama BOT dengan PT Magna Beatum. Pasalnya, perusahaan pengembang tersebut belum berusia tiga tahun. PT Magna Beatum baru didirikan tahun 2014 lalu.
“Memang ada Kepres 54 tahun 2010 pasal 19 ayat 1 A,B,C,D yang mengatur hal itu. Namun kita akan berkoordinasi lagi dengan LKPP, BPKP dan BPK terkait hal ini, agar kedepan kerjasama ini benar-benar valid dari sisi hukum,” ujar Joncik. (awj)
