

Palembang, SN
Pemerintah Indonesia mendapatkan bantuan 2 unit pesawat dari Rusia untuk memadamkan kebakaran lahan dan hutan di Provinsi Sumatera Selatan- mempunyai kemampuan mengangkut air sebanyak 12 ton air. Kini 2 pesawat tersebut telah tiba di Palembang.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Willem Rampangilei mengatakan, pesawar Rusia BE 200 akan tiba di Sumatera Selatan pada Rabu (21/10) pukul 02.00 WIB. Selanjutnya, bersama tim BNPB dan instansi terkait melakukan koordinasi dan briefing.
“Kami akan berkoordinasi dan briefing terlebih dahulu, untuk pengoperasiannya. Selanjutnya, (pesawat Rusia) akan kami tempatkan di Pangkal Pinang,” ungkap Willem saat ditemui di BPBD Sumsel, Rabu (21/10).
Dia menambahkan, kedua pesawat tersebut tipe Fix Wing, yang mempunyai kapasitas angkut sebanyak 12 ribu liter air. Untuk pengisian ulang air, sejenis dengan pesawat Fix Wing dari Malaysia, tanpa harus mendarat terlebih dahulu di bandara.
“Pesawat ini mempunyai kapasitas angkut 12 ribu liter lalu, cara pengambilan airnya dengan water scoping dari laut atau Selat Bangka,” ujarnya.
“(Pesawat Rusia) ini sifatnya komersil, mekanismenya saya tidak tahu. Kementerian Luar Negeri (Kemlu) dan Kemenkopolhukam yang mengupayakan (pesawat Rusia) ini,” tambahnya.
Dua unit pesawat amfibi bertipe BE 200 telah mendarat di Bandara Sultan Mahmud Badarudin (SMB) II Palembang. Pesawat pertama mendarat sekitar Pukul 10.00 WIB, kemudian diikuti oleh pesawat kedua sekitar 15 menit kemudian.
Danlanud Palembang Letkol PNB Muhammad Reza Yudha Fahlefie mengatakan, kedua pesawat tersebut mempunyai kemampuan lebih dalam kapasitas muatan yang lebih besar, yakni mampu mengangkut 12 ton air dari kapasitas pesawat Malaysia sebesar 6 ton. Meski, sama-sama mempunyai kemampuan mampu mendarat di atas permukaan air.
“Tipenya BE 200, dia pesawat amfibi yang bisa mendarat di air, kemampuannya sama dengan pesawat bombardir Malaysia, tapi ini lebih besar,” ungkapnya saat ditemui, Bandara SMB II Palembang, Kemarin.
Kedua pesawat amfibi tersebut rencananya akan ditempatkan di Bandara Depati Amir, Kota Pangkal Pinang, Provinsi Bangka Belitung.
Danlanud menjelaskan, pihaknya masih perlu melakukan koordinasi dalam penempatan kedua pesawat tersebut dengan pihak Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan instansi terkait lainnya yang terlibat dalam operasi pemadaman kebakaran lahan dan hutan di Sumsel.
“Rencana saya, kami koordinasi dengan BNPB, akan kami tempatkan di Pangkal Pinang. Ini masih koordinasi dulu, karena pertimbangan kami dari sisi operasional, Pangkal Pinang itu lebih aman dari kabut asap daripada di Palembang,” ungkapnya. (yun)


