
Kayuagung, SN
Tiga hari pasca perampokan 12 suku emas dan uang tunai Rp 30 juta di Kampung I Desa Tugumulyo Kecamatan Lempuing Kabupaten OKI, Jum’at (27/11), hingga kini polisi masih melakukan penyelidikan kasus yang belum terungkap ini.
Kapolsek Lempuing AKP Robinson kepada wartawan kemarin mengatakan, pihaknya kesulitan mengungkap kasus ini karena lima orang perampok semuanya memakai topeng yang telah merampok di rumah Mutolip (42), pedagang Sembako yang menjadi korban kawanan pelaku.
Dijelaskannya, peristiwa perampokan yang telah dimuat di media massa juga menjadi penyebab makin sulitnya pengungkapan kasus. Para pelaku kemungkinan telah membaca berita di media massa sehingga langsung melarikan diri kian jauh. “Jika nanti pelakunya tertangkap, wartawan akan kami beritahu,”katanya. Sedangkan Kapolres OKI AKBP M Zulkarnain SIK diwakikili Kasat Reskrim AKP Dikri Olfandi mengaku pihaknya belum menerima laporan terkait perkembangan pengungkapan kasus perampokan.
Ia menjelaskan, Polres OKI tetap membackup Polsek Lempuing untuk mengungkap kasus perampokan tersebut sehingga pihaknya masih yakin terhadap kinerja jajaran Polsek Lempuing.
Diketahui, lima pelaku perampokan masuk ke rumah pedagang di Pasar Tugumulyo Kecamatan Lempuing OKI bernama Mistya (37), warga Kampung I Desa Tugumulyo, Jumat (27/11) sekitar pukul 03.00 WIB. Pelaku yang semuanya memakai topeng menyekap Mistya dan Mutolip (42) suaminya. Pelaku memang mengambil 12 suku emas serta uang tunai Rp30 juta namun mereka meninggalkan beberapa barang bukti tali, sandal, bekas rokok dan golok.
Mutolip dan Mistya kepada wartawan mengatakan, perampokan tersebut terjadi disaat mereka dan keluarganya sedang tidur. Pelaku mendobrak pintu kaca di bagian samping, lalu mengambil kunci dan membukanya. Semua pelaku memakai topeng dan membawa senpi dan sajam. “Uang itu hasil dagangan kami di Pasar Tugumulyo dan uang arisan warga di sini. Kami berharap pelaku tertangkap dan harta kami dikembalikan,” ujar pasangan suami istri ini. (iso)


