
Roy (18), pelajar MAN 3 Palembang yang merupakan pendaki Gunung Api Dempo, Senin (28/12) sekitar pukul 12.00 WIB mengalami luka berat setelah tergelincir ke dinding kawah.
Atas kejadian itu korban mengalami patah kaki serta luka memar diseluruh tubuhnya, akibat jatuh dari lerenag merapi saat hendak menuju pelataran Gunung Dempo sehabis berfoto-foto di puncak merapi.
Hingga Senin sore, korban masih dalam keadaan kritis dijemput oleh tim evakuasi Basrnas dan Tim SAR BPBD Kota Pagaralam.
Informasi yang dihimpun, saat kejadian korban melakukan pendakian ke puncak Gunung Dempo dalam rangkaian mengisi acara liburan tahun baru, dengan jumlah 25 orang rombongan. Rombongan korban tiba di Pagaralam sejak Minggu (27/12) dan langsung melakukan pendakian ke puncak gunung tertinggi di Sumsel ini, sebelum naas menimpa korban.
Kepala BPBD Kota Pagaralam Herawadi Sos MM melalui, Kasi Kedaruratan dan Logistik Kusmi Effendi SE membenarkan adanya laporan adanya pendaki yang jatuh tersebut.
“Sekitar pukul 16.00 WIB kita menerima laporan resmi dari dua orang pendaki bernama Yudi dan Wayan yang turun menggabarkan kejadian tersebut,” ujar Kusmi yang langsung menerjunkan anggotanya untuk melakukan evakuasi.
Mendapat kabar adanya pendaki yang terluka jatuh dari lereng Merapi, lanjut Kusmi, dirinya langsung mengirimkan tim untuk melakukan evakuasi korban.
“Tim pengevakuasian pertama diberangkatkan berjumlah tujuh orang. Selanjutnya, sekitar pukul 19.00 WIB menyusul tim kedua berjumlah 12 personel gabungan dari Basarnas dan BPBD menuju ke puncak untuk melakukan evakuas melalui Jalur Rimau,” katanya.
Selain itu, anggota Basarnas Kota Pagaralam tengah standby di Tugu Rimau, beserta anggota kepolisian dan anggota TNI dari Kodim 0405 Lahat.
“Hingga sore ini, tim masih melakukan komunikasi melalui handytalky (HT) dengan tim yang evakuasi yang sudah diberangkatkan, dan menunggu informasi lebihlanjut,” ungkap dia. (asn)


