
Palembang, SN
Kembalikan pil ekstasi palsu (oplosan) yang dibeli dari bandar, membuat Agus Wijaya (25) warga Desa Ulak Jemun Kecamatan SP Padang Kabupaten OKI ini, Rabu malam (6/1) harus berurusan dengan polisi.
Pasalnya, saat hendak mengembalikan ekstasi, ia kepergok anggota kepolisian dari Jajaran Satreskrim Mapolsek Plaju yang saat itu sedang melakukan penggerebekan di kediaman bandar ekstasi berinsial ‘RH’ (DPO) di Jalan Kapten Robani Kadir Kelurahan Plaju Ilir Kecamatan Plaju.
Sedangkan, ‘RH’ bandarnya sendiri berhasil kabur dari kejaran polisi saat penggerebekan tersebut.
Saat ditemui di Mapolsek Plaju, Kamis (7/1) Agus mengaku saat penggerebekan di rumah ‘RH’ tersebut, ia sama sekali tak mengetahuinya. Menurutnya, kedatangannya kerumah ‘RH’ hanya ingin minta ganti rugi dengan dikembalikan uang pembelian pil ekstasi sebesar Rp 1,2 juta.
“Sebelumnya, Jumat (1/1) saya membeli ekstasi sama ‘RH’, ekstasi itu titipan teman-teman didusun untuk dipakai dihiburan orgen tunggal saat malam pergantian tahun kemarin. Namun, saat eksatsi itu dimakan ‘kami tidak naik’ tak bereaksi sama sekali, kami rugi itulah saya temui lagi di rumahnya. Pil itu saya beli seharga Rp 250 ribu perbutir,” akunya.
Setelah itu, sambung Agus, setiba dirumah ‘RH’ dan baru duduk di dalamnya, ternyata anggota kepolisian Mapolsek Plaju sudah mengintai dan langsung melakukan penggerbekan hingga berhasil mengamankannya di kediaman ‘RH’. Namun, untuk ‘RH’ bandar yang sudah dua bulan menjadi target operasi ini berhasil lolos dari penggerebekan.
“Sebelum polisi datang, kata ‘RH’ pil itu bukan diganti dengan uang melainkan di ganti dengan pil yang baru, ya saya pikir dibanding rugi saya mau. Tak lama polisi datang, ‘Saya tertangkap bandarnya tidak, ” keluh bapak dua anak ini.
Kapolsek Plaju AKP Mahajavet mengatakan, terangka Agus Wijaya ini tertangkap saat pihaknya tengah melakukan penggerebekan disalahsatu rumah bandar narkoba yang dua bulan belakangan ini sudah menjadi target operasi.
“Namun sayangnya, target yang sebenarnya kita cari lolos saat penggerbekan. Dia (RH) kabur lewat pintu jendela kamarnya, sedangkan Agus, tak bisa berlari kemana-mana karena terkepung anggota kita yang melakukan penggerebekan,” tutupnya. (den)


