Kapolda Bingung, Warga Hilang Baik-Baik Saja di Kalimantan

Kapolda Sumsel.Palembang, SN
Kapolda Sumsel Irjen Pol Djoko Prastowo, kemarin mengaku bingung dengan laporkan yang mengatakan ada delapan warga Palembang hilang dan diduga bergabung dengan Gafatar (Gerakan Fajar Nusantara) di Kalimantan.
Menurut Kapolda, setelah dilakukan koordinasi dengan kepolisian setempat, ternyata keadaan delapan warga tersebut saat ini dalam kondisi baik-baik saja di Kalimantan.

“Setelah mendapati laporan kita langsung membicarakannya dan berkoordinasi dengan Polda di Kalimantan. Setelah dicek, ternyata warga tersebut ada di sana (Kalimantan) dan dalam keadaan baik-baik saja. Jadi, kita bingung katanya hilang gabung dengan Gafatar tapi kok disana mereka baik-baik saja,” katanya.
Diungkapkan Kapolda, meskipun keadaan warga tersebut dalam keadaan baik namun pihaknya masih melakukan pendalaman untuk menyelidiki dugaan bergabungnya kedelapan warga tersebut ke organisasi Gafatar.

“Kalau untuk bergabung dangan Gafatar itukan baru dugaan, makanya harus kita dalami dulu kebenarannya,” tandasnya.
Diketahui, Rabu (13/1) penyidik Subdit Keamanan Negara Ditreskrimum Polda Sumsel mengambil keterangan, Taufik (47), warga Komplek Taman Sari, Kelurahan Bukit Sangkal, Kecamatan Kalidoni, dan Megawati (45), warga Komplek Griya Kaswari, Jalan Kaswari V RT 31, RW 12, Perumas Sako Palembang.

Keduanya mengaku jika keluarga mereka hilang dari rumah dan bergabung dengan Gafatar di Kalimantan.
Ketika itu, Taufik mengaku kehilangan tujuh orang keluarga dari adik kandungnya yakni: adik kandungnya Sukainah (42), Zainal (suami Sukainah) serta lima anak Sukainah dan Zainal; Hanif, Nia, La, Wa, dan Dek Fa.
Sedangkan, Megawati mengaku kehilangan putrinya bernama Ratih Medianti (23), sejak 17 Noverber 2015. Ratih hilang diduga dibawa oleh Muhamad Adil (pacar Ratih) ke Pontianak Kalimantan guna bergabung dengan organisasi Gafatar.
Menurut Taufik kakak kandung dari Sukainah, jika terakhir ia bertemu dengan adiknya pada bulan November 2015 lalu. Namun tak lama kemudian Sukainah bersama keluaraga menghilang.

“Awalnya Zainal suami Sukainah yang pertama kali hilang dari rumah. Lalu menyusul Sukainah bersama lima anaknya (Hanif, Nia, La, Wa, dan Dek Fa). Saya menduga, mereka bergabung dengan Organisasi Gafatar di Kalimantan, karena Zainal itu merupakan anggota Gafatar,” ujarnya.Sementara Megawati ibu dari Ratih Medianti berkeyakinan jika putrinya Ratih telah begabung dengan Gafatar. Hal itu dikarenakan, sebelum pergi dari rumah dan menghilang Ratih sempat mengajaknya untuk ikut ke Pontianak Kalimantan.

Baca Juga :   Sidang Dugaan Korupsi Dispenda Kota Palembang, Hadirkan Eva Ajeng Sebagai Saksi

“Anak saya itu diajak pacarnya Muhamad Adil bergabung dengan Gafatar, keduanya memang sudah berpacaran selama 6 tahun. Awalnya, sebelum menghilang anak saya dan pancarnya sempat berbincang kepada saya, ketika itu Rati mengatakan, ‘Ibu kalau mau diurus oleh adek (Ratih) ibu harus ikut ke Kalimantan’. Kamudian, Muhamad Adil pacarnya juga membujuk saya untuk ikut kata Adil ‘Kalau ibu mau ikut tidak perlu sholat dan puasa, Gafatar merupakan aliran yang bener’. Dari itulah saya curiga tapi saat saya ingin berbicara dengan Rati, ternyata anak saya telah lebih dulu pergi,” ungkapnya saat itu. (ded)





Publisher : Ferdin Ferdin

Pewarta Harian Suara Nusantara, www.koransn.com, Mingguan Suara Negeriku.

Lihat Juga

Para Saksi Dugaan Korupsi Pajak Beberapa Perusahaan Tetap Dipanggil Kejati Sumsel

Palembang, KoranSN Kasi Penkum Kejati Sumsel, Vanny Yulia Eka Sari SH MH, Rabu (6/12/2023) menegaskan, …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

error: Content is protected !!