Akhir 2015, Pemprov Bangun Jalur Air Batubara

Gubernur Sumsel, Alex Noerdin saat melakukan pertemuan dengan PT Pelindo II Persero

Palembang, SN
Pemprov Sumsel telah melakukan upaya pembatasan jam operasional truk batubara melintas di jalan raya sejak 1 Mei lalu. Hal itu sesuai dengan Surat Keputusan (SK) Gubernur Sumsel nomor 540 tahun 2012 tentang angkutan batubara. Namun tak berhenti di situ, pemprov pun akan segera membangun jalur air khusus batubara.
Gubernur Sumsel H Alex Noerdin mengatakan, pihaknya telah melakukan pertemuan dengan PT Pelindo II Persero untuk membicarakan pembangunan water lock di sepanjang Sungai Lematang hingga ke Pelabuhan Tanjung Api-api.
Alex menjelaskan, ketinggian air di sepanjang sungai yang mengalir di Sumsel ini berbeda-beda tergantung kondisinya. Ketinggian air sungai di hulu dan muara sangatlah berbeda.     Pembangunan waterlock dibutuhkan untuk mengatur ketinggian air, sehingga bisa dilalui oleh kapal bermuatan batubara tersebut dari hulu, yakni Muara Lematang menuju Sungai Lematang lalu ke Sungai Musi, dan bermuara di Pelabuhan Tanjung Api-api.
“Jadi nanti ada pintu-pintu air yang bisa mengatur ketinggian air. Di ujung jalan khusus batubara Muara Lematang, dibuat terminal batubaranya. Dari terminal tersebut, batubara akan dibawa kapal bermuatan besar hingga ke TAA,” paparnya.
Lebih jauh diungkapkkan, pembangunan akan dimulai pada akhir tahun ini. Pemprov Sumsel dan PT Pelindo II Persero akan menggunakan jasa konsultan asal Negeri Kincir Angin, Belanda untuk menyusun Detail Engineering Designnya nanti.  “Mulai pembangunan akhir tahun, dan dua tahun selesai,” tuturnya.
Saat ditanyakan terkait hal ini, Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Sumsel Nasrun Umar mengatakan, Sungai Musi memang akan dimanfaatkan lebih jauh lagi daripada sekarang. Karena pada akhirnya, angkutan batubara akan diarahkan semuanya melalui jalur sungai.
“Nanti semuanya terkonsentrasi ke arah Muara Lematang. Setelah jalur khusus batubara rampung, ujungnya ada terminal batubara. Batubara akan lanjut didistribusikan lewat moda transportasi perairan. Jadi jalan raya tidak dipakai lagi untuk angkutan batubara,” tegasnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pertambangan dan Pengembangan Energi (Distamben) Sumsel Robert Heri mengatakan, Pemprov Sumsel akan membuka jalur transportasi air khusus pengiriman batubara dari Muaraenim dan Lahat langsung ke Pelabuhan Tanjung Api-api tanpa melalui Kota Palembang.
“Jalur air khusus batubara ini akan dibuka dari Muara Lematang ke Tanjung Api-api lewat Sungai Lematang. Dari sana, batubara akan diangkut menggunakan kapal tongkang yang bermuatan maksimal 1.000 ton langsung ke Tanjung Api-api,” tandasnya. (awj/sn/**)

Publisher : Ferdin Ferdin

Pewarta Harian Suara Nusantara, www.koransn.com, Mingguan Suara Negeriku.

Lihat Juga

BMKG: Penyeberangan Pelabuhan Merak-Bakauheni Normal

Lebak, KoranSN Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan kondisi cuaca dan gelombang laut di …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

error: Content is protected !!