
Sejak sepekan, aktivitas kegempaan Gunung Api Dempo (GAD) saat ini tercatat dilaporkan terus mengalami peningkatan. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan dan rekaman di alat seismograf serta pantauan visual di lapangan.
Demikian diungkapkan Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Dempo, Windi, didampingi Egi, Rabu (19/8).
Menurut Windi, peningkatan aktivitas kegempaan ditandai dengan banyaknya terjadi kegempaan yang dikeluarkan yang berhasil terekam pada alat seismograf seperti vulkanik dalam, tektonik lokal maupun tektonik jauh, maupun hembusan di puncak kawah Merapi.
“Sudah sejak dua minggu lalu hingga saat ini terjadi puluhankali kegempaan, menandai kembali meningkatnya aktivitas Gunung Api Dempo,” terangnya.
Sambungnya, kegempaan terjadi mulai Minggu lalu pada 9 Agustus 2015, yakni terekam 1 kali hembusan, 1 kali vulkanik dalam, 2 kali vulkanik dangkal, kemudian 11 Agustus 2015 terjadi 1 kali vulkanik dalam, 1 kali vulkanik jauh. Pada 12 Agustus 2015 terekam 1 gempa lokal, 1 kali vulkanik jauh, sementara pada 13 Agustus 2015 berhasil terekam 6 kali vulkanik dalam, 2 kali vulkanik dangkal, 3 kali hembusan, 1 kali tektonik jauh.
Pada 16 Agustus 2015 terjadi 1 kali gempa terasa 1 MMI, tercatat juga 3 kali vulkanik dalam, 2 kali vulkanik dangkal dan 2 kali hembusan. Dan pada 17 Agustus 2015 telah terjadi 4 kali vulkanik dalam, 4 kali vulkanik dangkal dan 1 kali hembusan.
“Secara kasat mata memang Gunung Api Dempo terlihat seperti biasa. Tapi menurut pemantauan kami di alat seismograf yang memiliki sensitifitas tinggi, mencatat sekaligus menyimpulkan, aktivitas Gunung Api Dempo mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Ada gejolak yang terjadi, telah mencatat puluhankali kegempaan,” terangnya.
Sambung Windi, Hingga kini status GAD tetap berada di level II atau Waspada. Kedepan, pihaknya belum bisa memprediksi cuaca alam, termasuk pula kekinian kondisi kawasan puncak GAD sebagai gunung tertinggi di Sumatera Selatan ini.
“Tidak hentinya kita mengingatkan masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan,” ucapnya.
Ditegaskan Windi, terkait status kekinian Gunung Dempo yang meningkat, Pos Pengamatan Gunung Api Dempo merekomendasikan radius 1 kilometer dari bibir kawah merupakan daerah Rawan Dampak Bencana (RAB,red) letusan kawah Dempo.
“Untuk itu kami imbau kepada para pecinta alam atau pendaki, untuk tidak melakukan pendakian ke puncak dempo. Pasalnya, kawah bisa saja mengeluarkan maupun melontarkan material letusan sewaktu-waktu,” pungkasnya. (asn)


