
Palembang, KoranSN
Tak terima anaknya dikeroyoki oleh puluhan anak tetanggnya, membuat Rusdi (45), sopir angkot yang tinggal di Jalan KI Merogan Kelurahan Kemang Agung Kecamatan Kertapati ini, Rabu (22/2/2017) melaporkan perkara pengeroyokan tersebut ke SPK Terpadu Polresta Palembang.
Sambil membawa anaknya berinisial ‘R’ (15), yang masih duduk dibangku kelas VII SMP itu, Rusdi menjelaskan, pengeroyokan yang dialami anaknya tersebut bermula, ketika anaknya tak mau menuruti kehendak terlapor ‘B’ (18), untuk berkelahi dengan teman satu kelasnya.
“Karena anak saya menolak, terlapor ‘B’ ini lantas bilang sama anak saya, ‘kau nak kutangani apo nak bebalah dengan budak itu’. Walapun telah diancam, anak saya tetap tak mau menuruti kemauan ‘B’, hal itu membuat ‘B’ kesal dan memukuli anak saya,” jelasnya.
Dilanjutkannya, tak hanya dipukuli oleh satu orang, ‘B’ yang juga memerintahkan puluhan temannya untuk ikut serta menganiaya anaknya. Hingga anaknya dikeroyoki puluhan orang.
“Kejadian itu terjadi ketika anak saya pulang dari sekolah. Akibat pengeroyokan itu, anak saya mengalami luka-luka memar disekujur tubuhnya yakni kepala benjol, luka lecet di telinga kanan dan tangan kiri,” ujarnya.
Sementara, korban ‘R’, sambil menangis mengatakan, saat kejadian jika dirinya diancam oleh terlapor jika tak mau menuruti perintah terlapor untuk berkelahi dengan teman satu kelasnya. “Terlapor juga setiap saya pulang sekolah, suka memalaki saya dengan meminta duit Rp 100-Rp 200,” katanya.
Kasat Reskrim Polresta Palembang, Kompol Marully Pardede mengatakan, laporan korban sudah diterima pihaknya dan segera akan melakukan pemanggilan terhadap sejumlah terlapor.
“Kita segera akan memperoses laporan korban,” singkatnya. (den)

