
Prabumulih, SN
Warga Desa Sebau Kecamatan Gelumbang Kabupaten Muara Enim, Selasa (26/5) pukul 11.00 WIB, sontak gempar. Pasalnya ada seorang wanita paruh baya, Marwati, bersimbah darah tergeletak di dapur gara-gara diduga dipukul (dianiaya) oleh anak ketiganya dari lima bersaudara, Mukmin (22), pakai sochbrekers motor, hingga nyawa ibunya tak tertolong lagi.
Kapolres Muara Enim AKBP Nuryanto melalui Kasat Reskrim Polres Muara Enim AKP M Khalid Zulkarnain SIK yang dikonfirmasi semalam mengatakan, pelaku masih dalam pengejaran petugas.
Dari informasi di lapangan didapatkan, diduga motifnya gara-gara keinginan anaknya untuk meminta uang tak terkabulkan. Setelah menganiaya ibunya, Mukmin kabur meninggalkan rumah. Akibat pukulan besi itu Marwati mengalami luka robek di kepala belakang.
Atas permintaan keluarga korban, mayat almarhum divisum oleh dokter dari Puskesmas Gelumbang di rumah duka, tak lama setelah kejadian.
“Ya, memang benar berdasarkan keterangan para tetangga korban meninggal gara-gara dianiaya oleh anaknya sendiri, Mukmin, pakai shokcbreker motor, dan jasad almarhum terpaksa divisum di rumah duka karena permintaan keluarganya,” kata keluarga korban yang juga Kepala Desa Sebau, M Ali kepada koran ini, Rabu kemarin (27/5).
Sekretaris Camat (Sekcam) Gelumbang Syarkowi SSos ketika diminta keterangan seputar kejadian pembunuhan seorang ibu oleh anak kandungnya sendiri mengaku sangat prihatin atas kejadian ini.
Dia sangat mengecam dan menyesalkan anak yang tega membunuh ibu kandung.”Ini benar-benar anak durhaka,” kata Syarkowi saat melihat langsung korban di rumah duka.
Tetangga korban yang namanya minta tidak ditulis menyebutkan, ada dugaan kalau pelaku tega menganiaya ibunya hingga tewas gara-gara permintaan pelaku untuk meminta uang tak mampu dikabulkan sang ibu.
Sebelumnya Kapolres Muara Enim melalui Kapolsek Gelumbang AKP Mulyono SH ketika dikonfirmasi via ponselnya mengaku belum mengetahuinya, karena saat kejadian ia sedang menghadiri acara kunjungan Kapolda Sumsel di Polres Muara Enim. (and)


