
Siapa pun akan sedih dan piluh jika buah hatinya terlahir dalam keadaan tidak normal. Peristiwa ini dialami pasangan Panji Syailendra dan Rini Purwanti, kelahiran anak perempuannya,”Anindya Andara” tanpa anus.
Untuk menyempurnakan fisik normalnya, Anindya Andara harus melewati tiga kali operasi pembentukan anus. Oleh sebab dia butuh uluran tangan dari para darmawan untuk meringankan beban pasangan yang merupakan warga Desa Tegal Rejo RT 10 Kecamatan Lawang Kidul Kabupaten Muara Enim.
Di bagian permukaan perutnya, terdapat ususnya tampak keluar. Bagian itu, tempat pembuangan sementara kotoran.
Ayah Anidya, Panji Syailendra kepada sejumlah awak media menceritakan dia hanya berserah diri pada yang maha kuasa atas kelahiran buah hatinya.
Pria yang keseharianya tukang ojek sambil nyambi buruh bangunan mengaku memang untuk biaya operasi menggunakan kartu jemkesmas sehingga biaya operasinya gratis.
Namun, untuk keperluah hidup sehari-hari, biaya yang ditanggung sangat besar apalagi, penghasilannya dari hasil ojek dan terkadang buruh bangunan tidak mencukupi untuk biaya makan dan keperluan lain keluarganya selama berobat anaknya di Palembang.
Demikian halnya dituturkan ibu Anindya,Rini Purwati, saat melahirkan anaknya kondisinya tidak memiliki anus sama sekali, sehingga di bagian yang seharusnya ada lobang anusnya itu rata tidak ada lobang,sehingga untuk mengeluarkan BABnya,ia harus menjalani operasi pertamanya di atas perutnya untuk mengeluarkan ususnya di RS HM Rabain Muara Enim.
“Untuk membentuk anus,Putrinya tersebut harus di rujuk ke RSMH Palembang untuk menjalani dua kali operasi lagi,”teranganya.
Menurut dokter, kata Rini, anaknya harus menjalani dua kali operasi lagi,yakni operasi Pembentukan anus,dan operasi pengembalian ususnya untuk di tempatkan ke posisi semula.
“Kami berharap kepada para dermawan agar dapat membantu kesulitan kami, sehingga putri agar kami menjadi anak yang sempurna layaknya anak nornal lainnya,” pintanya. (yud)


