

Palembang, SN
Dari tiga kandidat Rektor Universitas Sriwijaya (Unsri) yakni, Prof Amzulian Rifai SH LLM PhD no urut 1, Prof Dr Ir Anis Saggaff MSCE no urut 2, dan Prof Dr Slamet Widodo MS MM no. urut 3, hasil penghitungan suara pemilihan Rektor Unsri masa bakti 2015-2019, terpilih Prof Dr Ir Anis Saggaff MSCE no. urut 2 dari Fakultas Teknik dengan suara terbanyak 89 suara, Senin (29/6) di Gedung Serbaguna Pascasarjana Unsri.
Sementara Prof Amzulian Rifai no urut 1 memperoleh 32 suara, dan Prof Slamet widodo no urut 3 memperoleh 22 suara.
Ketiga calon rektor dengan suara terbanyak ditetapkan menjadi calon rektor oleh Ketua Senat.
Dari total suara senat Unsri digabung suara menteri sebanyak 147 suara, jumlah suara sah sebanyak 143 suara, sedangkan yang tidak hadir ada 4 orang. Sebanyak 143 suara menjadi rebutan para calon rektor Unsri. Suara tersebut berasal 65 persen dari senat dan 35 persen dari Kementerian.
Gubernur Alex Noerdin yang hadir diacara pemilihan Rektor Unsri mengucapkan selamat kepada Rektor Unsri yang terpilih dan mengharapkan kepada Rektor Unsri yang terpilih bisa membawa Unsri mencapai target menjadi universitas berkelas dunia.
“Bagi yang terpilih sebagai Rektor Unsri bisa membawa Unsri lebih baik lagi dan menjadikan universitas berkelas dunia. Dan rektor yang terpilih bisa meningkatkan kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Sumsel dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat Sumatera Selatan, sedangkan yang kalah, saya mengharapkan ‘legowo’,” tutur Alex.
Pada pemilihan Rektor Unsri, Anis Saggaff meneteskan air mata setelah dalam proses penghitungan suara dirinya meraih suara terbanyak mengalahkan dua kandidat lainnya.
Rektor Unsri yang masa bakti 2015-2019, Prof Dr Ir Anis Saggaff MSCE mengatakan, kedepannya pengembangan riset di lingkungan kampus untuk mencapai cita-cita sebagai universitas berkelas dunia.
“Karena jumlah guru besar ini sangat penting untuk mencapai cita-cita “world class university” yakni, setidaknya Unsri memiliki 40 persen dari total dosen, sementara yang ada saat ini baru mencapai 10 persen. Untuk itu, kehidupan riset di kampus yang akan dibesarkan dengan mengajak semua komponen dengan dikomandoi guru besar,” kata Anis.
Anis juga menambahkan, untuk mencapai keinginannya tersebut akan menggandeng kalangan senat, karena berkaitan dengan proposal kebutuhan dana riset yang diprediksi bakal meningkat signifikan.
“Dan saya harapkan pada 2019 akhir masa jabatan saya, sudah ada guru besar di Unsri hingga dua kali lipat. Bahkan jika sesuai dengan rencana awal bisa jadi empat kali lipat jumlah guru besar yang ada,” harap Anis. (pit)


