

Palembang, SN
Dalam menghadapi musim penghujan yang terjadi sekarang ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palembang mengeluarkan surat edaran ke seluruh pimpinan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) agar mewaspadai dan melakukan tindakan Standard Operating Procedure (SOP). Dinkes juga menyiapkan satu kantong berisi 10 ikan tempalo untuk warga.
Kepala Dinkes Kota Palembang Anton Suwindro, Kamis (14/1/2016) mengungkapkan, Dinkes juga membentuk relawan kader Juru Pemantau Jentik (Pemantik) dengan latar belakang ibu-ibu rumah tangga dan masyarakat luas.
“Para anggota Jumantik nantinya di tugaskan untuk memantau jentik-jentik nyamuk disetiap rumah dan tempat-tempat penampungan air, mereka dibekali dengan alat-alat yang disediakan oleh Dinkes dan juga disiapkan satu kantong berisi 10 ikan tempalo untuk diletakkan ditempat-tempat genangan air,” ungkapnya.
Anton menjelaskan, hingga tanggal 13 kemarin pasien penderita DBD mencapai 24 orang dan diprediksi akan meningkat 70 hingga 80 pasien hingga akhir bulan Januari ini.
“Peningkatan ini dikarenakan jumlah curah hujan yang terus meningkat, data dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi akhir dari musim penghujang pada bulan Juli namun puncaknya pada bulan Maret nanti,” jelasnya.
Lanjut Anton, jumlah penderita DBD tahun ini menurun dibandingkan tahun sebelumnya. Jika tahun 2015 kemarin mencapai 189 pasien DBD pada akhir Januari dan tahun ini diprediksi menurun.
Untuk mencegah peningkatan kasus DBD di tahun ini, Anton juga menjelaskan, ada tiga cara dalam pemberantasan nyamuk yaitu secara Mekanik dengan cara menguras, menutup dan mengubur (3M), Biologi dengan memelihara ikan tempalo karena merupakan predator pembasmi jentik nyamuk dan kimiawi dengam cara Abate dan Fogging.
“Untuk melakukakan Fogging disarankan kepada masyarakat agar menggunakan zat Sinop daripada Zat Malapion yang telah banyak digunakan selama ini karena zat Sinop lebih ramah lingkungan,” tutupnya. (tya)


