
PALI, SN
Munculnya salah satu kandidat dalam pencalonan Bupati dan Wakil Bupati kabupaten PALI membuat Anwar Mahakil, mantan ketua Presidium pertama pemekaran kabupaten PALI kecewa. Karena menurutnya kabupaten PALI kehilangan jati dirinya.
“Ini telah menyimpang dari cita-cita dan tujuan terbentuknya Bumi Serepat Serasan. Kabupaten PALI seperti tidak punya jati diri dan tidak punya putra terbaiknya yang berasal dari PALI. Bukankah rakyat PALI selama ini sudah menderita,” tutur veyetan perang itu ketika dikonfirmasi SN via telepon, Selasa (28/7).
Diakui Anwar, jika salah satu calon pemimpin kita dari luar daerah, itu sama saja mengundang penjajah baru di Bumi Serepat Serasan.
“Dia (salah satu calon, red) tidak menyadari rakyat PALI telah menderita, hampir 70 tahun dijajah, kini mengundang penjajah baru. Kalau rakyat PALI mengikuti juga, berarti rakyat PALI siap-siap dijajah,” kesalnya.
Dirinya mengaku akan melawan sampai mati kendati sendirian berjuang, karena menurutnya Kabupaten PALI ini milik rakyat PALI, bukan milik satu orang.
“Aku sedih jika pengorbananku membuat Kab PALI ini sia-sia. Dan rakyat PALI kembali dipimpin oleh orang luar,” tukas pensiunan TNI tersebut. (ans)