

Oleh Agus Harizal Alwie Tjikmat
NAMPAKNYA Polda Sumsel sangat serius dalam memberangus praktek korupsi. Ini ditunjukkan dengan banyaknya kasus korupsi yang ditangani dan dituntaskan.
Tentu angin baik ini sangat ditanggapi positif elemen masyarakat di Bumi Sriwijaya, karena selama ini sudah terlalu banyak oknum pejabat yang dengan terang-terangan terus merugikan negara dengan cara-cara tak benar. Tetapi oknum pejabat tersebut selama ini seolah aman-aman saja. Nah dengan sikap tegas Polda Sumsel diharapkan bisa menekan kasus korupsi.
Kita harapkan juga langkah aparat ini dapat memberikan efek jera bagi oknum pejabat yang masih berani mencoba-coba untuk main-main dengan uang rakyat. Karena tak terhitung lagi berapa uang yang masuk ke kantong mereka dengan beragam cara. Ada yang memainkan anggaran, ada yan membuat anggaran atau proyek fiktif dan banyak cara lainnya.
Paling tidak cita-cita banyak tokoh Negeri ini yang ingin Bangsa ini bebas korupsi, bisa pelan-pelan dilakukan. Mengapa dilakukan pelan-pelan, karena lingkaran korupsi di Bumi Pertiwi ini sudah sangat parah.
Banyak sekali oknum pejabat yang dengan entengnya menyatakan bahwa korupsi di Negeri ini adalah hal biasa. Walaupun KPK, Polisi, dan aparat lainnya tak henti menangkap oknum pejabat yang korupsi, muncul lagi koruptor baru yang tak jera.
Kita patut apresiasi sikap Kapolda Sumsel yang memerintahkan Polres-Polres untuk mengikuti sikap Polda Sumsel ini, karena setiap Polres memang dibebankan target untuk turut memberanguskorupsi di daerah masing-masing.
Tetapi untuk catatan beberapa kasus korupsi tampaknya masih berjalan pelan. Ini Hendaknya menjadi PR bagi Polda Sumsel, jangan sampai gerak langkah serius dianggap sebelah mata oleh rakyat, karena ada kasus yang lama terungkapnya.
Dari masa ke masa kita merasa miris dengan kondisi Negeri Indonesia, tempat kita berpijak, mencari penghidupan, susah payah menemukan jati diri, tetapi mempunyai penyakit kronis korupsi yang tak pernah sembuh.
KORUPSI! ya satu kata ini selalu menggelayut di pemerintahan setiap rezim.
Rakyat mau bilang apa? Setiap kali ada oknum pejabat yang tersandung dan tertangkap korupsi, paling jutaan rakyat yang menonton televisi dan baca berita, hanya bisa mengurut dada dan berucap miris, ‘tak ada takutnya lagi orang untuk korupsi’.
Tak hanya di pemerintah pusat, korupsi telah menggurita sampai ke daerah-daerah, kabupaten dan kota di penjuru Tanah Air. Beragam cara dilakukan oknum pejabat dan oknum PNS untuk mengeruk keuangan negara, demi memperkaya diri sendiri.
Semuanya berlomba-lomba menghabiskan anggaran di setiap lembaga. Rasanya tak lengkap mendudukuki jabatan kalau tak korupsi. Melihat ada rekan kerja yang dengan santainya melakukan kecurangan, tak mau kalah yang lain melakukan hal yang sama. Bahkan yang sangat miris, kondisi tersebut dijadikan bahan perbincangan.
Tak ada rasa menyesal, rasa malu, rasa canggung dan toleran lagi. Mereka tak sadar bahwa cara-cara yang mereka lakukan dilihat dan didengar banyak orang. (***)



