
Pagaralam, SN
Ternyata Kabut asap dampak pembakaran lahan yang melanda wilayah Sumatera Selatan dan sekitarnya juga terasa sampai ke Pagaralam. hal ini dibuktikan dengan penderita infeksi saluran pernafasan (Ispa) meningkat sejak beberapa bulan terakhir. Seperti halnya terekam disejumlah Puskesmas yang ada di wilayah Kota Pagaralam.
“Laporan yang kita terima dari puskesmas yang tersebar di lima kecamatan, penderita Ispa yang berobat meningkat jika dibandingkan angka kasus setiap bulannya. Bahkan, tak jarang dari mereka ada yang berobat ke rumah sakit,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Drs Roshan YM Mkes, kemarin.
Diakuinya, serangan Ispa dikhawatirkan mengancam kesehatan anak kecil atau Balita. Jika kabut asap kian tebal, tentunya tidak menutup kemungkinan penderitanya meningkat tajam. “Saat ini, kabut asap yang menyelimuti langit Pagaralam belum begitu parah,” ucapnya.
Lebih jauh dikatakannya, masyarakat atau orangtua yang memiliki anak balita diimbau waspada. “Kita imbau untuk tetap waspada dan jaga kesehatan, terutama bagi anak kecil. Bila perlu dianjurkan memakai masker saat melakukan perjalanan ke luar rumah,” imbaunya.
“Asap Kian Pekat”
Sementara itu Perseroan Terbatas (PT) Sampoerna Agro Grup membagikan 14.929 masker gratis kepada warga desa yang berada di sekitar lokasi perusahaan. Masker dibagikan karena kian hari kabut asap akibat pembakaran lahan/hutan kian pekat.
Ardian Indra Putra selaku Koordinator CSR PT Sampoerna Agro kemarin mengatakan, inisiatif perusahaan membagi-bagikan masker untuk membantu warga agar terhindar dari asap yang semakin hari semakin menebal. Diharapkannya, warga memanfaatkan masker saat keluar rumah.
Ia memaparkan, masker yang sudah dibagikan kepada warga berjumlah 14.929 lembar untuk warga di 18 desa diantaranya, Desa Sungai Menang, Sungai Tepuk, Sidomulyo, Talang Jaya, Kayulabu, Tanjung Makmur, Panca Warna, Gading Raja, Sumber Hidup, Pulau Geronggang, Cinta Jaya, Pedamaran, Embacang, Tanjung Sari I dan II, Rantau Durian I dan II dan Durian Makmur.
“Kami juga memberikan masker kepada Dinkes OKI dan PMI OKI agar diserahkan kepada warga perkotaan Kayuagung, masing-masing menerima 400 lembar masker,” ujarnya sembari mengatakan pemberian masker gratis ini merupakan bentuk kepedulian pihaknya kepada warga OKI dan membantu Pemkab OKI.
Ditambahkannya, pihak perusahaan terus gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar, karena bisa berdampak buruk terhadap orang banyak.
Sirni Lestari SAg selaku Sekretaris PMI OKI yang menerima masker mengapresiasikan peran serta PT Sampoerna Agro yang turut membantu program kemanusiaan dengan memberikan bantuan masker. PMI OKI berharap ada perusahaan lain yang melakukan hal serupa sehingga stok masker selalu ada.
“PMI OKI sudah membagikan 3.000 masker kepada masyarakat yang dibagikan di jalan raya dan pasar. Kami himbau agar warga memakai masker saat beraktifitas di luar rumah,”pintanya.(asn/iso)



saya warga asli rantau durian, tidak pernah melihat pembagian masker yang disebutkan di desa kami dan sekitarnya. saya kira media harus jeli dalam menyalurkan informasi dengan melibatkan objek, bukan hanya subjeknya.