

Palembang, SN
Ketua Pelaksana H Aswari Rivai menyatakan persiapan arena kejuaraan FIM Asian Motocross Supercross Championship 2015 Seri 3 dan 4 di Sirkuit Dirgantara Lanud Talangbetutu Palembang sudah 90 persen untuk dijajal 14-15 November 2015 nanti.
“Untuk persiapan sudah 90 persen. Motor luar sudah berdatangan sebanyak 37 unit. Ada 41 crosser akan datang mulai 10 November dan akan menginap di hotel Fave Jalan Jenderal Basuki Rahmad,” ungkap Ketua Pelaksana H Aswari Rivai bersama Koordinator Lintasan Hilindia, Ketua Harian IMI Sumsel Augy Bunyamin, mantan Ketua Harian IMI Yan Najib, Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Palembang M Hidayat, Dandim 0418 Palembang Letkol Inf Ichwansyah saat meninjau persiapan di arena kejuaraan FIM Asian Motocross Supercross Championship 2015 Seri 3 dan 4 di Sirkuit Dirgantara Lanud Talangbetutu Palembang, Minggu (8/11).
Menyinggung track masih kering sehabis musim kemarau panjang. Sementara balap otomotif ini butuh arena yang sedikit basah agar lebih menantang, Aswari berjanji akan berupaya membuat tracknya bagus.
“Kita masih berharap hujan. Kalau tidak, track ini akan dilembabkan. Kita akan siram pakai mobil 3 tangki. Diguyur. Biar tracknya bagus. Tetap jumpingnyo aman untuk pemula,” kata Aswari.
Dalam dialognya dengan para crosser Sumsel di arena, Wari berharap ke depan olahraga otomotif ini akan teragendakan 4 hingga 5 event dalam setahun.
“Kita bikin Regional Sumatera Open sama dengan internasinal. Kita undang Malaysia, Thailand. Kalau berhasil buat event lebih besar lagi. Jadikan ini tempat latihan. Kita terima kasih kepada Lanud bisa berlatih di sinu. Pak Gub, KONI. Pesan kak Wari, jadilah anak yang baik walaupun kamu dak terlalu baik. Latihan kito enjuk jadwal Jumat, Sabtu, Minggu. Kalau setiap hari laju dak sekolah lagi, dak begawe lagi. Jangan kebutan di luar. Kagek tanggal 14 akan ado contoh jumping yang bagus,” kata Wari.
Bupati Lahat ini juga menceritakan ia melihat kalau di Indonesia untuk menjadi pembalap baru usia 15 tahun. Sementara di Thailand anak berusia 13 tahun sudah juara dunia.
“Kito akan mendidik anak di Sumsel menjadi juara. Akan kerjasama dengan Bandung Sunggoro. Salah satu pelatih terbaik. Ini kami minta dijadikan pembinaan. Bukan hanya tempat event. Anak-anak bisa juara. Benar-benar siapkan lahan. Motor kecik untuk latihan. Kami kepingin kalian juara,” serunya.
Wari juga mengingatkan agar pembalap Sumsel berbangga memiliki sirkuit yang didesign bisa untuk sirkuit Internasional.
“Lagaknyo jugo kito yang latihan di sini jugo harus persyaratan. Ingat kalian untuk saling tegur untuk mengenakan perlengkapan. Seperti helm, sepatu, pakaian,” ujarnya.
Kejuaraan FIM Asian Motocross Supercross Championship 2015 Seri 3 dan 4 yang berlangsung 14-15 November 2015 ini akan hadir nantinya tercatat 41 crosser dari negara Asia. 60 nasional dan lokal. Total sekitar 110 peserta.
Total international riders ada 41 orang dari 11 negara peserta. Untuk MX2 sudah terdaftar 22 riders meliputi 8 dari Filiphina, 1 Singapura, 1 Amerika Serikat, 2 Malaysia, 4 Thailand, 1 Jepang, 1 Mongolia, 1 Selandia Baru, 1 Srilangka, 1 China, 1 India. Lalu untuk MX Veteran ada 9 riders. Masing-masing diantaranya 4 dari Filiphina, 1 Thailand, 3 Malaysia, 1 Amerika Serikat.
Kemudian untuk MX85 diikuti 5 riders yakni 4 dari Malaysia dan 1 dari Mongolia. Untuk JR85 diikuti 2 peserta dari Filiphina dan 1 Mongolia. Sedangkan 1 JR65 dari Filiphina.
FIM Asian Motocross Supercross Championship 2015 Seri 1 dan 2 sudah digelar di Kuala Terengganu Malaysia, 14-15 Agustus 2015. Dua crosser muda Indonesia Ananda Rigi Aditya dan Reza Darma Putra mampu meraih juara pertama di kelas 85cc. (wik/rel)


