
Palembang, SN
Susy Apriani Putri (19), warga Jalan Perum PNS OPI Jalan Papua 6 kelurahan 15 Ulu Kecamatan SU I, Kamis (13/8), mendatangi SPKT Polresta Palembang.
Korban didampingi ibunya Sri Wahyuni (54), melaporkan kejadian yang dialaminya setelah menjadi korban hipnotis saat Susy tengah menunggu Bus Transmusi di halte OPI Mall.
Dengan air mata yang masih membanjiri di wajahnya, Susy menceritakan, kejadian itu bermula saat ia menunggu angkot hendak pergi kuliah. Di lokasi ia dihampiri dua pelaku yang belum diketahui identitasnya.
Hingga terjadi komunikasi antara ia dan pelaku, tak tahu apa maksud pelaku lalu memberikan bungkusan yang berisikan batu akik kepada korban.
“Sebelum memberikan bungkusan batu akik, orang itu mengahampiri saya menanyakan alamat jalan, setelah memberi tahu alamat yang dicari bukannya pergi malahan orang itu ingin berkenalan dan meminta no HP, serta sempat menawarkan satu botol minuman dingin. Setelah itu, barulah diberikan bungkusan itu, setelah saya lihat berisi batu berbentuk batu akik. Melihat itu saya tak sadarkan diri,” katanya.
Dilanjutkannya, dengan kondisi tak sadarkan diri pelaku mengarahkannya naik angkot jurusan 7 Ulu. Saat di dalam angot tersebutlah baru korban menyadari jika notebook merk Axio, satu unit HP merk Advan, dan berkas-berkas kuliahnya yang ia letakan disampingnya sudah tidak ada.
“Bahkan duit untuk bayar ongkos angkotpun tidak ada lagi, untung kernet angkotnya baik jadi saya tidak membayar ongkos,”tandasnya.
Sri Wahyuni ibunda Susy menambahkan, ia menganggap kejadian tersebut adalah musibah. Namun ia berharap kepada pihak kepolisian agar bisa menangkap pelaku “Sudah hilang mau diapakan lagi, ini mungkin akan jadi pelajaran bagi anak saya agar lebih waspada ,kalau barang tersebut rezeki anak saya, barang itu pasti akan kembali,” singkatnya.
Kasat Reskrim Polresta Palembang, Kompol Suryadi SIK melalui KA SPKT Ipda Kamarudin mengatakan laporan korban sudah diterima dengan tanda bukti no. LP/ B-1765/ VIII/ 2015/ Sumsel/ Resta, dan akan segera ditindaklanjuti.” Kita akan dalami terlebih dahulu untuk mencari keberadaan pelaku,” singkatnya. (den)


