
Palembang, SN
Diduga memiliki penyimpangan sexsual, Rian (36) warga Jalan Sukarno Hatta Kelurahan Alang-alang lebar kecamatan Sukarami ini, Rabu (11/11) dilaporkan Rahatun (35) yang tak lain istrinya sendiri. Rahatun memilih melaporkan suaminya itu lantaran Rian diduga telah melakukan aksi pencabulan terhadap dua anak kandungnya yang masih dibawah umur, ‘AA’ (6) dan ‘CS’ (2). Saat membauat laporan di ruang SPKT Polresta Palembang, Rahatun menceritakan kejadian yang menimpah kedua anaknya itu baru diketahuinya, Jumat (6/11) saat menamani anaknya ‘CS’ mandi sore.
Ketika mandi anak saya itu mengeluh kesakitan di bagian anusnya, saat saya lihat terdapat bercak lebam, merah-merah seperti bekas kerokan. Waktu saya tanya, ini kenapa, anak saya bilang kalau bagian anusnya telah digigit sama bapaknya dan ditusuk-tusuk dengan jarinya,” kata Rahatun.
Menurutnya, kejadian tersebut bukan kali pertamanya dimana beberapa tahun silam anaknya tersebut sering menangis tanpa sebab. “Saya periksa ke dokter ternyata dibagian lubang anusnya terdapat luka bekas ditusuk jari. Saya tidak mengerti, namun kata dokter yang menjelaskan seperti itu, tapi saya tak mampu berbuat banyak karena waktu itu anak saya belum bisa bicara seperti sekarang. Bukan hanya itu, anak saya juga saat hendak buang air besar (BAB) selalu mengeluarkan darah,” ujar ibu dua anak yang bersuamikan seorang buruh ini.
Tak hanya itu, sambung Rahatun, anak sulungnya pun disinyalir pernah menjadi korban kebuasan nafsu sexual menyimpang sang suami. “Anak saya yang pertama ini, waktu mau buang air besar dia kesakitan dan saya lihat ada bekas lendir-lendir putih dibagian pantatnya. Tapi anak saya yang tua ini tidak mau cerita terlalu banyak, hanya anak saya yang kecil ini yang berani bercerita karena mungkin masih polos,”ungkapnya.
Diteruskan Rahatun, hubungan Sex dirinya dan suami berjalan normal layaknya hubungan suami istri pada umumnya. Namun, menurutnya memang terjadang sang suami, menunjukkan kelainan sexsualnya dengan meminta ia untuk berhubungan melalaui pintu belakang bukan dengan pintu sebenarnya.
Saya selalu beri jatah pak, tidak pernah saya menolak karena saya tau itu kewajiban. Tapi tidak tau juga kenapa seperti ini, mungkin dia ada kelainan. Sekarang saya sudah pasrah, saya siap kalau suami saya sampai ditahan. Saya bisa dagang untuk menghidupi anak-anak saya, daripada saya hidup dalam perasaan selalu was-was,”tegasnya.Kasat Reskrim Polresta Palembang, Kompol Marully Pardede melalui Kanit SPKT Ipda Kamaruddin membenarkan pihaknya telah menerima laporan korban. “Sudah kita serahkan ke Satreskrim Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) untuk ditindaklanjuti,”singkatnya. (den)


