Banyak Pungutan Tak Jelas di Objek Wisata Danau Ranau

(Foto-Ilustrasi)
(Foto-Ilustrasi)

Muaradua, KoranSN
Pelaku usaha wisata di Danau Ranau yang terdiri dari orang-orang profesional seharusnya dapat menghilangkan istilah aji mumpung dan juga tak asal memungut biaya tak jelas dari wisatawan yang datang berkunjung di Danau Ranau. Kenapa, takutnya dengan banyakanya pungutan biaya akan berdampak terhadap wisatawan.

Dimana pantauan Suara Nusantara, Rabu (3/2/2016) banyaknya pungutan biaya menimbulkan rasa malas dan tak nyaman bagi pengunjung yang ingin datang kembali ke objek wisata di Danau Ranau.

Seperti yang dikatakan salahsatu wisatawan lokal asal Kecamatan Buay Rawan. Menurut wisatawan yang tak mau disebutkan namanya ini, untuk masuk lokasi harus membayar mahal, bahkan hanya sekedar lewat dimintai biaya.

“Saya juga heran, waktu itu kami sekeluarga masuk kesana, anak kecil yang masih digendongpun dimintai biaya,” katanya.

Baca Juga :   1005 Pelaku Usaha Mikro Dapat Bantuan Modal

Sama hal yang dikatakan, Amri warga Muaradua, ia berharap agar pemandangan indah yang ada di objek wisata Danau Ranau tidak dijadikan lahan pungutan liar terhadap pengunjung yang datang.

Oleh itu, ia selaku penikmat pemandangan di objek wisata Danau Ranau berkeinginan supaya pengelolaan wisata lokal di Danau Ranau melakukan perbaikan, agar tarif-tarif masuk sesuai dengan kantong masyarakat.

“Seperti tarif masuk ke pantai. Disitu, dikapling-kapling dengan tarif masuk yang dibuat sesuai selera si pengelola saja, dan  seringkali  lebih dari standar harga karcis tidak sesuai tarif resmi dari pemerintah setempat. Yang bikin kesal, dikit-dikit mintain duit. Parkir kendaraan, duit. Dihitung pula berapa orang yang masuk dan tiap kepala dikenakan tarif, macam masuk ke tempat wisata standar internasional saja.” sebutnya.

Baca Juga :   Gubernur Herman Deru Lantik ISNU Cabang Musirawas

Habis itu sewa lapak di tempat wisata dimintain lagi. Yang berjualan di lokasi wisata pun tak ketinggalan buat harga setinggi langit, tidak semua orang berduit yang berkunjung kesini,” Tandasnya.

Harapannya, Bupati terpilih  Popo Ali yang  kelak menjadi orang terpenting di OKU Selatan  bisa memusnakan pungutan liar ditempat-tempat wisata yang ada di Danau Ranau, karena tempat wisata tu bukan lahan nenek moyang mereka.

melainkan itu milik negara. Kalau mereka masih bersikeras lebih baik ditutup saja. “Kepada Bapak Bupati terpilih  tunjukkanlah pada saat nanti  bahwa anda sebagai peminpin yang tegas.” Harapnya. (dan)





Publisher : Apriandi

Lihat Juga

Koramil, Polres dan Pemkab Kolaborasi Lakukan Karya Bakti

PALI, KoranSN Koramil 0404 – 03 Talang Ubi bersama Polres serta Pemerintah kabupaten Penukal Abab …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

error: Content is protected !!