

Palembang, koranSN
Dalam upaya menjamin kecurangan dalam penyaluran BBM, meningkatkan pelayanan kepada konsumen. Kemudian penghitungan pendapatan dari penjualan BBM di setiap SPBU agar lebih cepat dan akurat, Pertamina mengembangkan digitalisasi SPBU. Sampai pertengahan Februari baru 341 SPBU terapkan digitalisasi. Hal tersebut dikatakan Menteri BUMN RI, Rini M. Soemarno saat memantau perkembangan digitalisasi di SPBU COCO 21.301.01, Kenten, Minggu (17/2/2019).
“Dengan perkembangan digitalisasi SPBU selain dapat mengetahui kondisi stok BBM di SPBU secara real time, jumlah BBM yang paling banyak dikonsumsi, jumlah transaksi yang dilakukan oleh pembeli, bahkan nama pembeli tercatat dengan baik. Sehingga demikian kita bisa tahu pelanggan mana yang paling loyal membeli produk Pertamina di SPBU tersebut,”ujar Rini sembari mengatakan, akhir Juni tahun ini semua SPBU di Indonesia sudah dapat melayani pembelian secara non tunai.
Sementar aitu Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengungkapkan, target tersebut dapat diselesaikan tepat waktu. Karena tujuan dari digitalisasi untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan Pertamina.
“Selain itu, kita bisa menganalisis kebutuhan BBM masyarakat serta stok BBM di SPBU dan TBBM dapat terkontrol. Jadi ke depannya tidak akan ada lagi isu-isu kelangkaan BBM di SPBU karena kami bisa langsung memantaunya secara real time,”ujarnya.
Sedangkan Direktur Pemasaran Retail Pertamina Mas’ud Khamid menjelaskan, hingga pertengahan Februari 2019, sudah 341 SPBU yang menerapkan digitalisasi. Sedangkan 1.224 SPBU lainnya masih dalam proses konstruksi dan pemasangan sistem digital.
Digitalisasi SPBU Pertamina dijelaskannya, meliputi penyediaan infrastruktur digital SPBU, Data Center dan Connectivity di 5.518 SPBU atau 75.000 nozzle di seluruh Indonesia, hingga pemeliharaan (maintenance) selama jangka waktu perjanjian.
“Melalui digitalisasi SPBU, Pertamina juga akan di kembangkan platform penyaluran BBM untuk memantau stok BBM di Tangki Penyimpanan SPBU, jumlah BBM yang dikeluarkan melalui nozzle dan revenue penjualan BBM,”ujarnya.
Sementara itu Gubernur Sumsel, H Herman Deru mengapresiasi upaya digitalisasi SPBU yang dilakukan Pertamina di seluruh Indonesia terutama di Sumsel. “Kita harus sepakat semua SPBU didigitaliasi agar kelangkaan BBM tidak terjadi,”pungkasnya. (ima)


