Suara Nusantara Berkarya Untuk Negeri
Empat Lawang, KoranSN
Puluhan honorer kategori dua (K2) Kabupaten Empat Lawang, Senin (8/2/2016) berangkat ke Jakarta untuk mempertanyakan alasan pembatalan pelantikan mereka.
Informasi yang dihimpun, Selasa (9/2/2016), rombongan K2 yang berjumlah 29 orang berangkat ke Jakarta untuk berunjuk rasa ke kantor MenPAN. Mereka ingin mempertanyakan perihal pemberitaan honorer K2 yang sudah lulus, namun tidak jadi dilantik menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).
Puluhan honorer tersebut berangkat dari Empat Lawang, Senin (8/2) sekitar pukul 10.00 WIB menggunakan bus ‘Sinar Dempo’. Rencananya, mereka akan bergabung dengan honorer K2 lainnya dari kabupaten/kota lain.
Sekda Empat Lawang, Edison Jaya, saat dikonfirmasi mengaku, belum mengetahui keberangkatan honorer K2 Kabupaten Empat Lawang ke Jakarta. Namun, ia memastikan pihaknya akan mempelajari alasan honorer K2 batal dilantik.
“Kalau ada honorer K2 berangkat ke Jakarta kita belum tau, tetapi silakan saja mereka menyampaikan aspirasinya menuntut haknya,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Empat Lawang Darli SH, mengatakan sampai saat ini, belum ada laporan yang masuk ke komisi terkait permasalahan honorer K2. Namun, ia mengaku honorer K2 Empat Lawang memang sering mengeluhkan nasib mereka ke Komisi III dan mempertanyakan kapan mereka dilantik menjadi CPNS.
“Nah, kalau rombongan honorer K2 beangkat ke Jakarta, kita tidak tau dek,” ungkap Darli.
Terpisah, Kepala BKD Empat Lawang Hamdan saat dikonfirmasi, membenarkan bahwa ada surat masuk mengatas namakan Forum K2 Empat Lawang yang hendak berangkat ke Jakarta menyampaikan aspirasinya bersama honorer K2 kabupaten/kota lain.
“Ya, memang ada yang memita izin dengan saya kemarin mengatas namakan Forum K2 Empat Lawang, sedangkan untuk jumlahnya mereka tidak menyebutkan berapa orang yang berangkat,” ungkap Hamdan.
Untuk diketahui, jumlah Honorer K2 Kabupaten Empat Lawang saat ini mencapai 300 honorer. “Namun, ini belum bisa dipastikan (jumlahnya), sebab itu bisa berkurang,” terang Hamdan. (foy)
