Begini Caranya Agar Luka Bakar Tak Membekas

Ilustrasi. (foto-net)

BADAN Kesehatan Dunia (WHO) mencatat, luka bakar menyebabkan sekitar 195 ribu jiwa meninggal di Indonesia setiap tahun. Data Riset Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan 2013, menyebut bahwa luka bakar menempati urutan ke-6 penyebab cedera tidak sengaja (unintentional injury) dengan tingkat prevalansi 0,7 persen dari jumlah penduduk Indonesia.

Riset Kesehatan tersebut juga menekankan anak-anak usia 1-4 tahun menjadi kelompok umur yang paling rentan terkena luka bakar dengan tingkat prevalansi sampai 1,5 persen. Fakta ini diperkuat oleh riset epidomologi sejumlah dokter di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta pada tahun 2013-2015, di mana sebanyak 108 pasien (82,3 persen) luka bakar adalah kelompok anak-anak yang berusia 1-4 tahun.

Namun sayangnya, dalam kasus luka bakar, di masyarakat masih terdapat anggapan bahwa menggunakan odol atau mentega dapat menyembuhkan luka. Hal itu dibantah oleh dokter spesialis bedah plastik, dr. Aryanto Habibie, SpBP-RE.

Baca Juga :   Pemkot Cirebon Genjot Vaksinasi Setelah Alami Pelambatan

“Luka bakar adalah salah satu trauma yang sering terjadi di dalam kehidupan, Tapi sedikit sekali masyarakat yang tidak tahu kalau luka bakar sifatnya panas, penatalaksanaan pertama yang harus dilakukan adalah langsung didinginkan dengan air mengalir, air dingin,” kata dia.

Dia melanjutkan, setelah itu masyarakat bisa mengoleskan sesuatu yang moist untuk mempercepat regenerasi jaringan jaringan sebagai proses penyembuhan. Namun sesuatu itu, kata dia bukan mentega atau pasta gigi.

“Apa pun yang dioleskan tetapi tidak melakukan proses penyembuhan (kembali seperti kulit sebelumnya) dan jika tidak steril dapat memperbesar luka dan mendapatkan infeksi,” kata dia.

Dia menjelaskan, penatalaksanaan awal yang tepat dapat memengaruhi hasil akhir dari si luka. Dalam artian, meninggalkan bekas luka atau tidak.

Baca Juga :   Vaksinasi Remaja di Kendari Mencapai 110 Persen dari 35.373 Sasaran

“Nanti itu akan menentukan sembuh dengan baik atau tidak. Kalau awal lukanya mengering hasil akhirnya nanti bisa jadi trademark atau keloid. Luka bakar yang baik adalah yang moist untuk mencapai penyembuhan yang baik. ni harus diperhatikan, karena dapat memengaruhi, kualitas hidupnya akan terganggu, kalau cacat dibawa sampai besar,” lanjut dia.

Salah satu salep luka bakar yang dapat mempercepat regenerasi jaringan kulit adalah Webo produksi Combiphar. Produk ini telah digunakan oleh para dokter di Indonesia untuk menangani luka bakar dan luka lainnya. Produk ini mengandung bahan alami seperti rimpang coptidis, batang phellodendri, akar scutellariae, minyak wijen dan beeswax. Satu tube produk ini dihargai sebesar Rp96.500. (viva.co.id)





Publisher : Awid Durrohman

Lihat Juga

BPJS Kesehatan Bantu Penuhi Hak Warga Papua Atas Jaminan Kesehatan

Jakarta, KoranSN Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS) Kesehatan berupaya membantu memenuhi hak warga Papua atas …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

error: Content is protected !!