
Maraknya prostitusi online yang dapat menjajakan kemaksiatan kepada siapapun tanpa batas waktu dan tempat dinilai akan berpengaruh terhadap kehancuran bangsa dan anak-anak generasi muda. Karena itu, belasan Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) menjambangi Sekretariat Daerah (Setda) Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang untuk pemerintah bertindak tegas membrantas kemaksiatan baik prostitusi online dan lain sebagainya.
Muslimah HTI DPD II yang diketuai oleh Etti Sudarti mengatakan, pihaknya mendatangi pemkot karena dorongan tanggung jawab berkontribusi memberikan solusi tuntas bagi persoalan bangsa serta untuk meminta walikota bertindak tegas dalam memberantas kemaksiatan yang saat ini marak di Kota Palembang.
“Selama ini kami belum melihat tindakan tegas dari pemerintah dalam memberantas prostitusi ini, karena itu dalam kedatangan ini kami juga membuat surat untuk pemimpin Indonesia agar tak hanya Kota Palembang namun seluruh wilayah Indonesia memberantas prostitusi,” katanya.
Dijelaskannya, saat ini semua orang membenarkan bahwa masalah prostitusi termasuk kategori perbudakan, perdagangan, kriminalitas dan ekspolitasi. Selain ini prostitusi ini juga tidak sekadar didorong ekonomi namun melainkan juga masalah gaya hidup yang membudaya.
“Mereka yang membenarkan hal tersebut lupa bahwa prostitusi tersebut merupakan prilaku keju dan seburuk-buruknya jalan. Selain itu protitusi itu adalah keharaman yang tak hanya mengundang azab bagi pelakunya saja namun juga bagi bangsa seluruhnya,” jelasnnya.
Faktor pemicu dan bertahannya prostitusi ini, sambung Etti, karena lahirnya beragam prilaku yang menyimpang serta adanya penerapan sistem yang salah dinegeri ini yaitu sistem Sekulerisme Kapitalisme. Sistem ini telah menciptakan kemiskinan struktural akibat penerapan sistem ekonomi yang neoliberalis.
“Selain itu, akibat sistem ini, masyarakat dibiarkan hidup bak di alam rimba, seiapa yang memiliki banyak uang dialah yang bisa bertahan hidup,” terangnya.
Menanggapi hal tersebut, Asisten IV bidang Kesejahteraan Rakyat (Kesra), Asnawi P Ratu berjanji akan menindaklanjuti permintaan Muslimah HTI tersebut usai lebaran. “Kami mengerti dan pahan atas permintaan Muslimah HTI tersebut, namun permasalahan ini harus didiskusikan dengan semua pihak. Karena itu, usai lebaran kami akan membahas dan mendiskusikannya lagi dengan berbagai pihak,” pungkasnya. (wik)


