


Menurut dia, pengembangan potensi wisata berbasis kearifan lokal dapat bermanfaat bagi masyarakat apabila dimanfaatkan secara maksimal. Pemuda bisa memberdayakan pedagang, nelayan, warga, dan unsur terkait untuk berkolaborasi memberikan pelayanan yang baik kepada para wisatawan.
Awi mencontohkan anak PMI yang mempromosikan wisata sejarah di Kampung Patimburak, Distrik Kokas, Kabupaten Fakfak.
Di tempat itu, terdapat masjid yang berumur hampir 2 abad dan pemandangan laut yang memanjakan mata para wisatawan. Terdapat pula tarian adat yang masih dilestarikan.
Sementara Koordinator PMI Bagian Pariwisata Siti Salama Iba mengatakan ada berbagai cara untuk mempromosikan wisata yang ada di setiap desa. Salah satunya dengan membuka trip wisata.
PMI di Kampung Ugar, lanjut Siti, membuka jasa perjalanan wisata. Mereka berkolaborasi dengan nelayan, pedagang, dan warga. PMI sendiri mempromosikan Desa Ugar melalui instagram @exploreugar. Melaui promosi itu, masyarakat dapat informasi wisata alam dan budaya apa saja yang bisa dinikmati di Ugar.
“Di sini bisa snorkeling, menikmati gugusan pulau, pasir timbul, oleh-oleh khas Fakfak, dan lain sebagainya,” imbuhnya. HALAMAN SELANJUTNYA>>


