
“Ada beberapa desa yang sebenarnya masih ada air, namun air di dalam sumur-sumur warga terintrusi air laut sehingga tidak layak konsumsi karena terasa payau, terutama desa-desa yang berada di sekitaran laguna Segara Anakan,” jelasnya.
Terkait dengan hal itu, Budi mengatakan BPBD Kabupaten Cilacap akan terus menyalurkan bantuan air bersih bagi warga yang membutuhkan terutama di desa-desa yang telah mengajukan permohonan bantuan secara resmi.
Ia mengimbau pemerintah desa yang wilayahnya telah terdampak kekeringan untuk segera mengajukan surat permohonan bantuan air bersih kepada Pemerintah Kabupaten Cilacap.
Selain itu, kata dia, pihaknya juga mengajak instansi pemerintah/swasta, organisasi, maupun dunia usaha untuk ikut berpartisipasi menyalurkan bantuan air bersih bagi warga terdampak kekeringan di Kabupaten Cilacap.
“Berdasarkan hasil pemetaan yang kami lakukan, di Cilacap terdapat 105 desa rawan kekeringan yang tersebar di 20 kecamatan, dan hingga saat ini sudah ada 44 desa di 17 kecamatan yang terdampak kekeringan,” katanya. (Antara/andi)


