

Palembang, Koransn
Dalam Rapat Umum Pemenang Saham (RUPS) tahun buku 2018 di lantai 16 gedung Kantor Pusat Bank Sumsel Babel (BSB) yang dihadiri seluruh pemegang saham dibagikan deviden sebesar Rp.164,06 miliar YoY (year on year) tumbuh 9,50% dari tahun buku 2017 Rp.149,83 miliar. Dividen disetor kas daerah sebagai PAD (pendapatan asli daerah ) sesuai dengan share lembar saham yang dimiliki pemegang saham. Hal tersebut dikatakan Gubernur Sumsel, H Herman Deru usai menghadiri RUPS BSB, Senin (25/3).
Untuk laba Tahun 2018 dijelaskannya, sebesar Rp.448 miliar YoY tumbuh 9% dibanding Tahun 2017 Rp.411 miliar. Untuk Laba bersih setelah pajak tahun 2018, BSB mengalami peningkatan cukup signifikan yakni sebesar Rp328 miliar YoY atau tumbuh 11,95% dibandingkan tahun buku 2017 Rp.293 miliar.
Peningkatan Laba dijelaskannya, ditopang oleh kenaikan pendapatan bunga 5,82% dan penuruan beban bunga sebesar 10,94% dibanding tahun 2017. Karena pada tahun 2018 Bank Sumsel Babel memfokuskan pada penghimpunan dana murah dan retail.
“Kami mengapresiasi kinerja BSB, apalagi dengan adanya laku pandai dan memanfaatkan fasilitas digital lebih memudahkan transaksi perbankan. Kita juga akan membentuk kantor koordinator wilayah di Bangka Belitung yang berkewenangan untuk memberikan BMPK dan mempermudah nasabah bertransaksi agar lebih agresif,”ujarnya
Orang nomor satu di Sumsels ini juga meminta agar BSB harus berani bersaing dengan bank-bank daerah lain sehingga keberadaan BSB lebih dikenal masyarakat. “Bank-bank daerah lain saja bisa masuk ke Sumsel apalagi BSB. Karena itu saya berharap tidak ada satupun masyarakat yang tidak kenal dengan BSB mulai dari anak-anak, siswa sekolah sampai ormas-ormas harus kenal dengan BSB,”harapnya sembari menambahkan, para pemegang saham mencalonkan DR. Safari ANS sebagai calon Komisaris Independen.
Sementara itu Direktur Umum, Samiluddin didampinggi Corporate Secretary BSB, Faisol Sinin menjelaskan, dengan jumlah total pegawai mencapai 2.587 orang, BSB sampai dengan penghujung tahun 2018 memiliki sebanyak 651 jaringan outlet tersebar di Provinsi Sumsel, Kepulauan Babel dan DKI Jakarta. Terdiri dari kantor pusat, kantor fungsional, 29 unit Kantor Cabang, 53 unit Kantor Cabang Pembantu, 116 unit Kantor Kas, 53 unit Kantor Payment Point, 395 unit ATM dan 3 unit CDM.
Untuk kinerja selama tahun 2018 dijelaskannya, BSB juga mengalami peningkatan /pertumbuhan yang cukup baik dibeberapa sektor antara lain Aset tahun 2018 Rp. 25,67 Triliun YoY tumbuh 15,93% dibanding Tahun 2017 Rp.22,14 triliun. Kredit tahun 2018 Rp.16,22 triliun YoY tumbuh 6,83% dibanding Tahun 2017 Rp.13,56 triliun. DPK (Dana Pihak Ketiga ) tahun 2018 Rp.20,05 triliun YoY tumbuh 16,77% dibandingTahun 2017 Rp.17,17 triliun, DPK Didominasi dana masyarakat sebesar Rp.16,21 triliun YoY meningkat 5,07% dibanding tahun 2017 Rp.15,43 triliun
Sedangkan rasio- rasio keuangan untuk Rasio Permodalan, Capital Adequacy Ratio (CAR) tahun 2018 = 21,51% YoY membaik dibanding tahun 2017 = 21,38%. Sedangkan Rasio Aktiva Produktif, Non Performing Loans (NPL) Gross tahun 2018 = 5,53% YoY membaik dibanding tahun 2017 = 6,38%. Non Performing Loans (NPL) Netto tahun 2018 = 1,89% YoY membaik dibanding tahun 2017 = 3,17%. Rasio Rentabilitas, Return On Assets (ROA) tahun 2018 sebesar 1,93% YoY membaik dibanding tahun 2017 sebesar 1,83 %. Return On Equity (ROE) tahun 2018 sebesar 12,19% YoY menurun dibanding tahun 2017 sebesar 12,20%. Net Interest Margin( NIM) tahun 2018 sebesar 7,7% YoY membaik dibanding tahun 2017 sebesar 7,24%. Kemudian biaya Operasional/Pendapatan Operasional (BOPO) tahun 2018 sebesar 78,42% YoY Membaik dibanding Tahun 2017 sebesar 80,81%. Rasio Likuiditas, Loan to Fund Ratio (LFR) tahun 2018 sebesar 72,24% YoY menurun dibanding tahun 2017 sebesar 78,97%
Seiring dengan besarnya laba BSB , dikatakannya, EPS (Earning per Share) pendapatan perlembar saham tahun 2018 mengalami peningkatan yang cukup baik. Pada tahun 2018 EPS yaitu sebesar Rp347.092,- YoY tumbuh 7,93% jika dibandingan EPS tahun 2017 yaitu sebesar Rp319.564.
Berdasarkan hasil penilaian Kantor Akuntan Publik Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali (DBSD&A) dijelaskannya, Laporan Keuangan Bank Sumsel Babel Tahun Buku 2018 dinyatakan dengan pendapat”Telah menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material”. Sedangkan untuk penilaian Self Assessment BSB pada 29 Januari 2019 mengenai tingkat kesehatan bank berdasarkan risiko posisi 31 Desember 2018, Bank Sumsel Babel memperoleh peringkat komposit 2 (PK.2) dengan predikat SEHAT.(ima)


