BSB Siap Go Public

Palembang, KoranSN

Dari kinerja yang berhasil ditoreh Bank Sumsel Babel (BSB) selama tahun 2015, BSB siap go public. Hal tersebut sesuai dengan permintaan dari  Bursa Efek Indonesia (BEI) yang menginginkan BSB  menjadi perusahaan yang melakukan penawaran umum perdana saham di pasar modal atau dikenal dengan sebutan IPO (Initial Public Offering) tahun ini. Hal tersebut dikatakan Dirut BSB, M Adil usai RUPS-LB di lantai 15 Kantor Pusat BSB Jakabaring, Selasa (16/2/2016).

“Selain BSB ada satu lagi Bank Pembangunan Daerah yang telah memenuhi syarat administrasi dan layak dari berbagai sisi untuk go public yaitu Bank DKI,” tegasnya.

Menurutnya, dalam RUPS-LB para pemegang saham BSB sepakat untuk mengambil langkah penawaran saham perdana ke dalam rencana bisnis bank pembangunan daerah. Karena sebuah bank dapat go public bila kinerja yang dibukukan sehat dan memenuhi peryaratan mulai dari manajemen sampai kepada pelaporan keuangan. Dimana laba naik,  NPL turun dan pengeluaran biaya semakin efesien. Untuk rasio kredit bermasalah (NPL) perseroan BSB saat ini turun 2,01 % dari 2,5%, penyaluran kredit tumbuh 8,5 % dengan outstanding Rp 11,8 triliun. Kemudian rasio BOPO perusahaan turun dari 81,54 jadi 81,4 dan disusul rasio kecukupan modal (CAR) yang menguat jadi 18,64 dari 16,82.

“Kita juga berhasi mencetak laba sebesar Rp 413 juta sedikit lebih tinggi dari target yang senilai Rp 412 juta, ada kenaikan sekitar 18,33 %,”jelasnya sembari mengatakan, untuk modal BSB membutuhkan modal sekitar Rp 150 miliar.

Untuk go public dikatakannya, butuh persiapan yang matang mulai dari pembenahan intern terutama menyangkut administrasi. Dimana semua harus tertib  administrasi, GCG-nya diperbaiki, NPL diturunkan lagi termasuk human capital di tubuh perusahaan.

Ia tidak dapat mematok kapan BSB bisa go publick namun menurutnya, tidak membutuhkan waktu lama agar bank pembangunan milik daerah bisa go public berkisar lima sampai 6 bulan. “Dengan kinerja yang cukup baik sepanjang tahun 2015 di tengah pertumbuhan ekonomi yang lesu dan adanya indikator peningkatan yang signifikan membuat BSB harus cepat-cepat mempersiapkan diri untuk go public,” tegasnya.

Terkait dengan hasil keputusan RUPS-LB dikatakannya, diputuskan juga ada pemberhentian secara terhormat terhadap Direktur Pemasaran BSB, Syahyohan Johny. Dengan pertimbangan organisasi dan penyegaran di tubuh BSB. Kemudian ditunjuk langsung Dirut BSB merangkap sebagai Direktur Pemasaran.

“Jabatan menunggu sampai ada seleksi Dirut Pemasaran yang baru. Sudah ada tim yang ditunjuk untuk melakukan seleksi nama-nama calon direktur pemasaran untuk selanjutnya nama-nama tersebut diajukan ke OJK untuk mengikuti feet and propert tes,” ujarnya.

Sementara itu Gubernur Babel, Rustam Effendi mengatakan, dari perolehan laba dan WTP yang diperoleh BSB sudah selayaknya BSB go public. Karena itu ia menghimbau kepada para pemegang saham untuk menambah kecukupan modal, agar BSB leluasa melakukan aktivitas perbankan.  Langkah go public akan memberikan keuntungan bagi pemerintah daerah.

“Dari Babel sendiri kami menambah modal sekitar Rp 5 miliar dari Rp 40 miliar yang ada selama ini. Kami juga sedang melakukan langkah-langkah produktif agar kredit produktif lebih besar dibanding konsumtif selama ini pemberian kredit produktif 30 % sedangkan konsumtif 70 %. Kami berharap konsumtif bisa 40 % dan produktif 60 %, hal ini dalam rangka mengerakkan sektor UMKM,” pungkasnya. (ima)