
Kayuagung, SN
Tingginya harga cabai dan bawang merah di sejumlah daerah termasuk di Kabupaten OKI disikapi Pemkab OKI dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumsel. Keduanya melakukan penandatanganan nota kesepahaman dalam mengembangkan ekonomi dan peningkatan daya saing.
Penandatanganan nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) dilakukan Wabup OKI HM Rifa’i SE dengan Direktur Kantor Perwakilan BI Sumsel Hamid Ponco Wibowo di RRBS I Setda OKI, Selasa (23/6).
MoU yang dilakukan kedua pihak berupa pemberian bantuan 1 unit handtraktor, 6 unit handtraktor mini dan 8 unit pompa air dari BI Sumsel kepada sejumlah kelompok tani di Kabupaten OKI. Bantuan ini nantinya digunakan petani untuk menggarap lahan mereka.
Kepala Dinas Pertanian OKI Syarifudin SP MSi menerangkan, pihaknya sedang mengembangkan tanaman holtikultura cabai dan bawang merah seluas 63 hektar di Kecamatan Pedamaran, Lempuing, Lempuing Jaya, Cengal dan Sungai Menang.
“Cabai dan bawang merah yang ditanam di OKI untuk memenuhi kebutuhan lokal dan regional. Kami juga sedang mengembangkan 1 hektar kebun percontohan di Desa Sindang Sari Kecamatan Lempuing menggunakan bantunan APBD Sumsel,”jelas Syarifudin.
Wabup OKI HM Rifa’i SE mengemukakan, Kabupaten OKI terbilang swasembada cabai dan bawang untuk memenuhi kebutuhan lokal dan menopang daerah luar. Kerjasama Pemkab OKI dan BI Sumsel ini untuk menyepakati dan mendukung kedaulatan pangan nasional.
Sedangkan Direktur BI Sumsel Hamid Ponco Wibowo menambahkan, tujuan pemberian bantuan untuk mendukun percepatan pembangunan ekonomi di Kabupaten OKI. Sasarannya ke petani cabai dan bawang karena komoditi ini merupakan kebutuhan pokok dan harga fluktuatif. (iso)


